Scroll untuk membaca artikel

Stefano Lilipaly dan Momen Emosional di Asian Games 2018: Sebuah Kenangan Tak Terlupakan

Stefano Lilipaly dan Momen Emosional di Asian Games 2018
instagram/stefanolilipaly

Rezeki tidak akan tertukar.

Begitulah ujar lama yang mengajarkan akan arti kesabaran. Masing-masing sudah ada takaran rezeki masing-masing. Tapi tetap, takaran rezeki itu juga bergantung pada bagaimana hasil sebuah usaha.

Itulah yang dirasakan oleh Stefano Lilipaly sekarang. Kerja kerasnya di musim ini akhirnya membuahkan hasil.

Gelandang serang milik Borneo FC ini akhirnya dipanggil kembali untuk membela lambang Garuda di dada pada FIFA Matchday melawan Burundi pada akhir Maret 2023 nanti.

Saat pelatih Shin Tae-yong mengumumkan daftar nama pemain yang akan membela Timnas, muncul kegaduhan.

Ada yang mengkritik nama-nama yang seharusnya tidak dipanggil karena minim kontribusi dan lain halnya. Ada yang mendukung. Ada juga yang duduk menonton kegaduhan yang terjadi.

Stefano Lilipaly pun rupanya gatal ingin berkomentar. Dia pun mengunggah sebuah postingan di akun media sosialnya:

Lucu.

Ya. Cuma begitu saja. Singkat padat jelas. Entah Fano ingin mengkritik keputusan STY atau Fano kesal karena tidak dipanggil lagi. Yang pasti, ada satu pesan yang dapat jelas tertangkap: masih banyak pilihan. Kenapa yang dipanggil malah yang kurang fit? Kurang lebih seperti itu.

Ternyata Fano benar. Egy Maulana Vikri yang kini membela Dewa United, harus dicoret karena masih dibekap cedera. Bahkan jauh sebelumnya, arsitek Dewa United, Jan Olde Riekerink sudah wanti-wanti agar jangan dulu memanggil Egy ke Timnas.

Dan yang dipanggil untuk menggantikan Egy adalah Fano. Kemampuan Fano memang dibutuhkan Timnas. Garuda butuh sosok yang dapat memecah kebuntuan dan membongkar pertahanan lawan. Fano punya kemampuan itu.

Penulis: Dimas AEditor: Irfan Juniyanto