Scroll untuk membaca artikel

Stefano Lilipaly dan Momen Emosional di Asian Games 2018: Sebuah Kenangan Tak Terlupakan

Stefano Lilipaly dan Momen Emosional di Asian Games 2018
instagram/stefanolilipaly

Dua kali wasit ini memberi hadiah penalti yang kontroversial bagi Uni Emirat Arab. Pertama pada menit ke-19 saat Andy Setyo menjatuhkan pemain Uni Emirat Arab di kotak terlarang.

Dan yang penalti kedua diberikan pada menit ke-64. Kali ini Hansamu Yama yang dianggap melakukan pelanggaran. Kedua penalti berhasil dieksekusi dengan baik oleh pemain Uni Emirat Arab.

Padahal sebelum penalti yang kedua, Timnas U-23 berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-50 melalui Beto Goncalves dan sedang berupaya membalikan kedudukan.

Dan saat pertandingan akan berakhir, Uni Emirat Arab mencoba membuang-buang waktu. Banyak pemain yang jatuh terkapar demi merusak ritme.

Namun ada pemain yang tetap tenang di saat waktu tinggal sedikit: Stefano Lilipaly.

Menerima umpan silang Saddil Ramdani, tanpa ampun Fano mencocor bola dan menjebol gawang Uni Emirat Arab di menit ke-94. Stadion bergemuruh bagaikan suara bising pesawat jumbo jet.

Komentator di televisi pun ikut meluapkan kegembiraannya. Termasuk jutaan pasang mata yang menyaksikan langsung dari layar kaca. Timnas U-23 berhasil menyamakan kedudukan 2-2.

Sayangnya, Timnas U-23 harus tersingkir lewat adu penalti. Fano sendiri sukses menjalankan tugasnya.

Meski gagal, tapi kenangan gol penyama kedudukan di Cikarang akan selalu membekas. Nyaris sama seperti saat semifinal Piala AFF 2016 dimana Timnas jumpa dengan Vietnam.

Fano berhasil memaksa pemain Vietnam melakukan pelanggaran yang berbuah penalti untuk Timnas.

Indonesia butuh pemain dengan mental baja seperti Fano. Dan semoga saat dia diturunkan nanti, dia bisa menjawab bahwa kritikannya itu benar.

Penulis: Dimas AEditor: Irfan Juniyanto