Sepakan

Menghilangnya Para Pemain Afrika di Liga 1

390
×

Menghilangnya Para Pemain Afrika di Liga 1

Sebarkan artikel ini
Pemain Afrika dari di Liga 1

Jika melihat jumlah yang merumput di , khususnya pada musim 2023-2024 yang baru saja bergulir, Brasil menjadi negara pengimpor pemain terbanyak.

Posisinya bahkan terbilang komplit. Dari penjaga gawang, bek, gelandang, penyerang, bahkan pelatih.

Uniknya, di posisi kedua terbanyak saat ini malah diduduki oleh Filipina. Pemain asal Filipina entah kenapa menjadi primadona. Khususnya setelah regulasi pemain asing ASEAN diberlakukan.

Bahkan sama seperti Brasil, pemain Filipina yang bermain di Liga 1 musim 2023-2024 punya posisi komplit. Dari penjaga gawang sampai penyerang.

Faktor “rasa Eropa” menjadi alasan kenapa pemain Filipina diminati. Daripada repot-repot merekrut pemain Eropa, lebih baik cari yang “rasa”-nya saja sudah cukup. Mungkin begitu pemikiran manajemen klub saat ini.

Setelah Filipina, ada Jepang. Belakangan ini klub Liga 1 sangat gemar dengan pemain Jepang. Persis seperti wibu atau wota yang gemar dengan hal-hal berbau Jepang. Perlu diselidiki apakah para pengurus klub juga berbau bawang seperti para wibu. 

Dan di posisi keempat, secara mengejutkan Portugal ada di tempat ini. Padahal selama ini pemain Eropa yang mencoba mengadu nasib di Indonesia kebanyakan berasal dari Eropa Timur. Khususnya negara dari kawasan Balkan seperti Serbia. 

Serbia sendiri ada di peringkat ke-8. Jauh di bawah Argentina, Belanda, dan Spanyol 

Tampaknya klub Liga 1 kini mulai berani merekrut pemain dari Eropa Barat meski beberapa di antaranya masih meragukan kemampuannya. 

Lantas bagaimana dengan Afrika?

Kini wakil Afrika di Liga 1 musim 2023-2024 hanya tersisa tiga pemain saja. Dua pemain malah masih muka lama, yakin Privat Mbarga (Kamerun) yang merumput bersama Bali United, serta Makan Konate (Mali) yang kembali ke klub lamanya, Barito Putera.

Sejauh ini wajah baru asal Afrika di Liga 1 musim 2023-2024 adalah Moussa Sidibe (Mali) yang bermain untuk Persis Solo.

Ada juga gelandang baru PSIS Semarang, Boubakary Diarra yang pernah membela Timnas Mali U-20. Namun pemain berusia 29 tahun ini lahir di Prancis dan memilih untuk memakai paspor tanah kelahirannya tersebut.