Analisis

Rencana FIFA Soal Aturan Offside yang Baru: Indonesia Sudah Lebih Dulu!

1431
×

Rencana FIFA Soal Aturan Offside yang Baru: Indonesia Sudah Lebih Dulu!

Sebarkan artikel ini
Aturan FIFA Offise Baru

Pernah mendengar candaan tidak bermutu seperti “giginya offside”? Candaan tersebut memang sudah termasuk dalam ranah body shaming. Dan dalam aturan offside, gigi memang anggota tubuh, namun tidak masuk hitungan apabila berada di depan pemain belakang.

Dalam aturan saat ini, seorang pemain dinyatakan berada dalam posisi offside apabila salah satu anggota tubuhnya berada di depan pemain belakang atau pemain lawan. 

Anggota tubuh ini adalah bahu, kaki, ataupun lutut. 

Namun, kini FIFA sedang mencoba regulasi baru. Pemain dinyatakan offside apabila seluruh badan pemain benar-benar berada di depan pemain belakang atau pemain lawan. 

Aturan baru ini akan mulai diberlakukan di Swedia, Italia, dan Belanda. Apabila sukses, maka akan diterapkan di seluruh dunia dan berlaku secara shahih. 

Seperti yang diprediksi, aturan baru ini tentunya menghasilkan banyak komentar.

Banyak yang senang dengan aturan baru ini. Alasannya, sangat tidak adil jika gol dianulir hanya karena posisi ujung kaki hanya sekedar beberapa senti saja dari pemain lawan. 

Ada juga yang menyambut gembira aturan baru ini karena akan membuat laga semakin menarik. Gol akan semakin banyak tercipta. Pemain belakang harus kreatif mencari cara bagaimana mengakali aturan offside baru ini.

Tapi seperti biasa, ada yang pro tentunya ada juga yang kontra. 

Aturan baru ini dianggap merugikan pemain belakang. Harusnya, yang dianggap offside itu hanya kaki atau kepala saja jika berada di depan pemain lawan. Karena dua bagian tubuh itu sering digunakan untuk mencetak gol. 

Bahkan ada yang lebih aneh lagi. Daripada ada aturan baru, lebih baik aturan offside ini dihapuskan saja. Biarkan pemain bermain dengan aturan ala tarkam.

Sebenarnya, aturan soal regulasi offside yang baru ini pernah dikemukakan oleh mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger.

Menurut pelatih yang ingin menukar trofi invisibles Arsenal dengan satu trofi Liga Champions tersebut, aturan offside seharusnya memperhatikan tubuh yang lebih condong ke depan ketika dalam posisi mencetak gol.