Pemecatan Julian Nagelsmann dari kursi panas pelatih kepala raksasa Bundesliga Jerman, FC Bayern Munich menjadi kabar paling mengejutkan dalam sepakbola pekan ini.
Padahal pelatih yang baru berusia 35 tahun tersebut berhasil mencatatkan 100% kemenangan bagi Die Roten pada Liga Champions musim ini.
Posisi FC Bayern di Bundesliga juga sebenarnya tidak terlalu buruk. Hanya selisih satu poin dari sang rival Borussia Dortmund di puncak klasemen.
Namun tampaknya keputusan manajemen klub asal Bavaria ini sudah bulat. Nagelsmann harus pergi.
Pemecatan pelatih yang berhasil membawa FC Bayern juara Bundesliga musim lalu menambah deretan pelatih top yang menganggur saat ini.
Sebelumnya sudah ada Rafael Benitez, Zinedine Zidane, Mauricio Pochettino, serta Luis Enrique.
Dan jika melihat kiprah Shin Tae-yong di Timnas, nampaknya STY juga tidak akan lama dipertahankan. Apalagi jika mengingat tabiat dari pengurus sepakbola di Indonesia.
Piala Dunia U-20 dan Piala Asia tahun depan mungkin jadi penentuan karirnya. Kabarnya juga, STY sudah tidak tahan dengan tekanan pekerjaan sebagai pelatih kepala timnas Indonesia.
Dan rasanya tidak berdosa jika berandai bagaimana Timnas jika ditangani oleh pelatih-pelatih top tapi pengangguran yang disebutkan tadi apabila STY sudah tidak menjabat.
Mari kita mulai.
Julian Nagelsmann
Pelatih kelahiran 1987 ini sudah mencuri perhatian dunia saat masih menukangi RB Leipzig. Nagelsmann biasanya memakai formasi 5-3-2 namun bisa berubah tergantung kebutuhan.
Formasi ini sebenarnya juga dipakai oleh Shin Tae-yong terutama dalam transformasi bertahan jika dia memakai pola 3-4-3. Jadi sebagian pemain Timnas Indonesia sudah familiar dengan pola ini.
Namun, nampaknya para pemain juga harus membiasakan formasi lain karena Nagelsmann kerap memakai formasi lain. Kemudian susunan pemain. Ini yang menarik.
Nagelsmann terkenal hobi merotasi pemainnya. Line-up 11 pertama dari pertandingan ke pertandingan sering tak sama. Ini sering ia terapkan saat masih melatih RB Leipzig.
Bagi suporter Timnas, ini bisa menyenangkan sebab hasrat untuk melihat pemain idolanya ada di line-up terpuaskan.