Timnas Indonesia

3 Hal Ini Jadi PR Besar Timnas U-20 Usai Kalah Beruntun

73
Timnas U-20
Pekerjaan rumah Timnas Indonesia U-20. (Foto: PSSI)

Timnas.co – kalah dalam tiga pertandingan beruntun selama di Spanyol. Hal ini membuat Shin Tae-yong perlu melakukan evaluasi terhadap permainan anak asuhnya.

Hasil ketika melawan Valerenga FC di stadion Marbelle Center, Selasa (22/11/20022), menambah rapor buruk Timnas Indonesia U-20 selama menjalani pemusatan latihan di Spanyol.

Sudah tiga laga uji coba yang dilakoni skuad arahan Shin Tae-yong, tiga-tiganya berujung kekalahan.

Selain kalah 0-4 dari Valerenga, Timnas Indonesia juga tunduk dari Prancis U-20 dengan skor mencolok 0-6 dan dipecundangi Slovakia U-20 dengan skor 1-2.

Dari tiga pertandingan itu juga Timnas Indonesia U-20 sudah kebobolan 12 gol dan hanya memasukkan satu gol.

Total Timnas Indonesia U-20 sudah memainkan 10 laga uji coba selama pemusatan latihan dengan hasil lima kekalahan, tiga kemenangan, dan dua hasil imbang.

Dari kekalahan-kekalahan tersebut, apa yang semestinya diperbaiki? Berikut kami ulas 3 pekerjaan rumah (PR) besa Timnas Indonesia U-20.

Mental Pemain

Pelatih Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong sempat menyoroti mental pemain usai Timnas Indonesia U-20 dibantai Prancis U-20.

Juru taktik asal Korea Selatan itu mengakui jika perkara mental masih jadi hambatan pemain untuk mengeluarkan kemampuan terbaik di lapangan.

Apalagi saat bertemu lawan-lawan yang memiliki postur lebih tinggi dan punya kualitas di atas rata-rata seperti Prancis U-20.

“Kami ingin jika pemain melawan tim yang kuat serta kualitasnya di atas mereka agar jangan takut dan harus kuat mental,” kata Shi Tae-yong dikutip dari laman .

Antisipasi Bola Mati

Muhammad Ferarri, sang kapten pernah berujar kalau antisipasi bola mati masih jadi masalah yang belum terpecahkan. Menurutnya, itu adalah salah satu kendala serius yang dihadapi Timnas Indonesia U-20.

“Evaluasi kami ada di masalah set-piece. Ke depannya kami kan, akan tampil di Piala Dunia U-20 2023, di mana lawan lebih tinggi dan kuat,” kata Ferarri dikutip dari laman Persija Jakarta.

“Jadi kami harus lebih kuat lagi dalam mengantisipasi bola-bola mati.”

Exit mobile version