News

Waduh! PSSI Tidak Mau Tanggung Jawab dalam Tragedi Kanjuruhan

109
×

Waduh! PSSI Tidak Mau Tanggung Jawab dalam Tragedi Kanjuruhan

Sebarkan artikel ini
PSSI Tidak Mau Tanggung Jawab dalam Tragedi Kanjuruhan
Pertemuan PSSI dengan TGIPF//PSSI.org

Timnas.co – Ketua Umum , Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, akhirnya menemui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (), Selasa (11/10) kemarin.

Iwan Bule didamping oleh Waketum Iwan Budianto, Ketua Komdis Erwin Tobing, anggota Exco Ahmad Riyadh, Sonhadji, Sekjen Yunus Nusi.

Dalam pertemuan tersebut PSSI mengaku tidak bersalah sehinga tidak mau tanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan. PSSI bersikukuh bahwa Panpel yang harus bertanggung jawab sepenuhnya.

Usut punya usut, PSSI punya tameng kuat supaya bisa terlepas dari jeratan .

Akmal Marhali, anggota TGIPF, mengatakan tameng PSSI sehingga merasa bersih dari kasus ini yakni Pasal 3 Regulasi Keamanan dan Keselamatan.

Dalam pasal 3 dinyatakan bahwa PSSI tidak dalam posisi bertanggungjawab terhadap kasus yang terjadi, semua menjadi tanggung jawab Panpel.

“Itu yang digunakan sebagai alat defense PSSI terhadap kasus tragedi Kanjuruhan dan merasa itu adalah tanggungjawab Panpelnya,” ungkap Akmal.

Anehnya, kendati tidak merasa bersalah dan bertanggung jawab, PSSI, kata Akmal, tetap menerima saran dan masukan dari TGIPF.

“Jadi awalnya mereka menyampaikan bahwa mereka tidak bertanggung jawab. Tapi ujung-ujungnya mereka terima masukan kami semua sebagai masukan yang baik,” kata Akmal.

Belum Ada Kesimpulan

Akmal menambahkan pertemuan PSSI dan TGIPF  belum menemukan kesimpulan apa pun apalagi keputusan.

Termasuk apakah nantinya akan ada pengurus PSSI dan LIB yang dinyatakan bersalah atas kasus tersebut.

“PSSI mau menghukum apa dari kasus ini? Siapa saja yang mau dihukum sama PSSI? Dalam konteks football family, apakah PSSI akan menghukum dirinya sendiri? Nah, ini kan, menarik,” kata Akmal.

Panpel Arema Menuntut

Mendengar hal itu Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, melalui kuasa hukumnya, Sumardhan merasa keberatan.

Ia menuntut PSSI, terutama Ketum Iwan Bule harus bertanggung jawab atas tragedi yang telah merenggut ratusan nyawa manusia itu.

“Panpel kan banyak yang terlibat, itu harus juga bertanggung jawab, terutama Ketua PSSI. Jangan hanya saat klub ini menang dia beri piala, dia dapat nama. Jika posisi klub ada masalah, dia bertanggung jawab secara hukum,” kata kuasa hukum Abdul Haris, Sumardhan, dikutip dari Antara, Selasa (11/10/2022).