News

Peringatan Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan Diwarnai Tangis Histeris Keluarga Korban

83
×

Peringatan Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan Diwarnai Tangis Histeris Keluarga Korban

Sebarkan artikel ini
Peringatan setahun Tragedi Kanjuruhan. (foto; Tempo)
Peringatan setahun Tragedi Kanjuruhan. (foto; Tempo)

Sekitar 200-an yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Korban Kanjuruhan (JSKK) menggelar tahlil di pintu 13, , 1 Oktober 2023.

Mereka juga menabur bunga sembari memanjat doa, agar diberikan keadilan dalam acara peringatan satu tahun .

“Hukum berat pelaku, kalau perlu hukuman mati,” kata Misiati yang kehilangan anak keduanya Firmansyah setahun lalu.

Ia tak kuasa menahan air mata saat menceritakan kisah pilu yang dialaminya, mendapati anaknya meninggal usai menonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 pada 1 Oktober 2022.

Setiap bulan, ia kerap mengirimkan doa untuk anaknya di stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Dengan mengenakan pakaian serba hitam, mereka duduk bersimpuh. Sembari tangan  membaca tahlil dan doa. Tetiba di tengah pembacaan tahlil, Juwariyah warga Tumpang histeris berteriak.

“Balekno anakku. Balekno anakku (kembalikan anakku),” teriak Juwariyah.

Para Arek Malang ini berkonvoi menggunakan sepeda motor dari stadion Gajayana Kota Malang. Saat tiba di stadion, mereka bernyanyi dan meneriakkkan yel-yel untuk memberikan semangat kepada keluarga korban.

“135 itu bukan angka, 135 itu korban jiwa. Arek-arek Malang kalian tak sendiri,” ujar seorang orator.

“Keadilan di mana? Keadilan disembunyikan. Keluarga korban dikuatkan. Doa kami sertakan semoga mengabulkan. Di dunia mereka menang, di akhirat dapat balasan,” lanjutnya.

Seperti diketahui, hari ini bertepatan dengan peringatan satu tahun Tragedi Kanjuruhan. Dalam peristiwa itu sebanyak 135 orang tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka.

Peserta aksi membentangkan spanduk ‘Malang Kucecwara', ‘psikopat', dan selembar kain bergambar karikatur polisi helm dengan mengokang pelontar gas air mata  dibentangkan di atas stadion.

Mereka juga menempel spanduk bertuliskan ‘tunda renovasi kanjuruhan', ‘lawan dan hentikan brutalisme' di plat pagar penutup stadion yang tengah direnovasi.

Para hadirin yang hadir dalam peringatan satu tahun Tragedi Kanjuruhan ini juga mengecam keras renovasi Stadion Kanjuruhan yang dicurigai hanya untuk menghilangkan barang bukti.