News

Miris! Pesepakbola Wanita Indonesia Ini Curhat Alasan Pindah ke Liga Jepang Gegara Tak Ada Kompetisi

95
×

Miris! Pesepakbola Wanita Indonesia Ini Curhat Alasan Pindah ke Liga Jepang Gegara Tak Ada Kompetisi

Sebarkan artikel ini
Pesepakbola wanita Indonesia, Zahra Muzdalifah.

Nama pesepakbola wanita Indonesia bernama baru-baru ini mendapatkan atensi dari para warganet.

Dalam sebuah sesi wawancara bersama WE League, Zahra secara blak-blakan mengungkapkan alasannya hijrah menuju atau J-League.

Zahra Muzdalifah menjadi pemain wanita Indonesia pertama yang sukses menjadi pemain profesional pertama di Liga Jepang. Ia telah bergabung bersama Cerezo Osaka pada bulan Juli lalu.

Pemain berusia 22 tahun tersebut berlabuh ke Asia Timur setelah membela Persija Wanita, Asiana Soccer School, dan klub Inggris South Shield FC.

Dalam sesi wawancara bersama WE League, Zahra mengaku alasan dirinya bergabung ke Cerezo Osaka karena ketiadaan sepak bola wanita di Indonesia.

“Tidak ada liga (wanita) di negara saya dan bagaimana saya bisa mengembangkan teknik jika tidak ada liga?” ujar Zahra dalam wawancara eksklusif bersama Persol.

“Kami hanya berlatih dengan pemain pria, tetapi tidak ada kompetisi (wanita),” sambungnya.

Zahra mengatakan, keputusan untuk berkarir di luar negeri ini diharapkan juga membuka pintu bagi para pesepakbola wanita lainnya di Indonesia.

Ia juga turut mengimbau kepada para pesepakbola wanita Indonesia untuk keluar dari zona nyaman. Dengan begitu, diharapkan karir mereka dapat semakin menanjak di dunia sepak bola wanita.

“Mereka takut keluar dari zona nyaman. Mereka takut menjadi yang pertama,” ujar Zahra Muzdalifah.

“Jadi biarlah saya menjadi yang pertama dan biar saya tunjukkan kepada kalian, bahwa tidak begitu buruk untuk keluar dari zona nyaman,” tandasnya.

Hasil wawancara yang diunggah ulang oleh akun Twitter @indosupporter ini juga mendapatkan beragam respons dari para warganet.

Sebagian besar menyindir jika liga sepak bola wanita tidak menguntungkan secara politik bagi PSSI.

“Boro2, liga kelompok umur buat laki aja ga ada. Liga tidak perlu, pemilu nomor satu,” sindir akun @penghulu****.

“liga yang katanya profesional buat para lelaki aja prakteknya masih mirip liga amatir, apalagi liga buat cewe kalau ada pasti lebih parah,” cuit akun @falling****.