News

Ketum PSSI Meminta Hal Ini Kepada Timnas Indonesia U-24

4694
×

Ketum PSSI Meminta Hal Ini Kepada Timnas Indonesia U-24

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Pelatih Timnas Indonesia U-24, menyebut jika perjuangan anak asuhannya belum berakhir meskipun telah kalah oleh Timnas Chinese Taipei dengan skor akhir 1-0.

Pada laga kedua fase Grup F ajang Asian Games 2022 yang digelar di Stadion Zhejiang Normal University East, China, Kamis malam 21 September 2023 skuad Garuda Muda harus tunduk di tangan Timnas Chinese Taipei U-24.

Indra Sjafri saat ditemui oleh wartawan menyampaikan jika dirinya dihubungi oleh Ketua Umum , selepas pertandingan.

“Tadi Pak Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menekankan kepada kami untuk tetap bersemangat dalam pertandingna berikutnya. Pak Ketua Umum PSSI kemudian meminta anak-anak agar menjaga semangatnya dan dapat bermain dengan lebih tenang,” ungkap Indra Sjari dalam laman resmi PSSI.

Indra Sjafri juga menkonfirmasi bahwa Erick Thohir juga melihat pertandingan tersebut dan menilai penampilan anak asuhannya sudah cukup baik.

Tak cukup sampai disitu, Erick Thohir juga melihat bahwa Timnas Indonesia U-24 mampu menunjukkan dominasinya di hampir sepanjang pertandingan.

Berjuang Pada Laga Penentu

Erick Thohir, sambung Indra Sjafri, meminta kepada para pemain agar lebih berani untuk melakukan serangan dan tendangan dari luar kotak penalti lawan.

Timnas Indonesia U-24 sendiri saat ini masih memiliki peluang agar dapat lolos ke babak 16 besar jika dapat mengalahkan Timnas Korea Utara U-24 nanti atau meraih peringkat tiga terbaik.

“Pak Erick Thohir tadi menyampaikan kepada saya bahwa bola itu bundar dan kemudian meminta kepada para pemain untuk mati-matian berjuang saat menghadapi Timnas Korea Utara U-24 di pertandingan selanjutnya,” sambung Indra Sjafri.

Menurut pelatih berusia 60 tahun itu, pesan yang disampaikan oleh Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI dapat menjadi tambahan motivasi untuk para pemain agar tetap tenang menjelang laga penentuan nanti.

Indra Sjafri juga menambahkan jika kecepatan sirkulasi, keberanian untuk melakukan penetrasi, hingga bermain kombinasi dapat menjadi kunci utama saat anak asuhannya menghadapi tim yang bermain dengan pola bertahan seperti Chinese Taipei U-24.