Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyebutkan bahwa akan segera dibangun pusat latihan bagi Timnas Indonesia yang terletak di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pemusatan latihan (TC) ini rencananya akan memiliki fasilitas enam hingga delapan lapangan yang dapat digunakan oleh Timnas Indonesia.
Sebelumnya disebutkan jika pembangunan pemusatan latihan ini akan dibiayai oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Pemerintah Indonesia sendiri telah mengucurkan dana sebanyak Rp95 miliar yang berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).
Kemudian untuk FIFA sendiri akan memberikan dana hibah sebanyak Rp85,6 miliar kepada PSSI. Dana hibah dari FIFA ini akan diberikan dalam bentuk FIFA Forward dan digunakan khusus untuk membangun pemusatan latihan di IKN.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada organisasi sepak bola dunia FIFA atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan dengan memberikan pendanaan hibah FIFA Forward yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Joko Widodo.
Proses pembangunan pemusatan latihan bagi Timnas Indonesia sendiri diperikarakan akan memakan waktu kurang lebih selama enam bulan kedepan.
“Nanti akan ada training centernya PSSI yang juga akan kita lakukan groundbreaking. Nanti akan terdapat enam sampai delapan lapangan sepak bola yang ada disini langsung selesai dengan perkiraan waktu enam bulan dan didanai langsung oleh FIFA,” tambah Joko Widodo pada saat acara groundbreaking Hotel Nusantara.
Dengan adanya pemusatan latihan di IKN ini, diharapkan juga Timnas Indonesia dapat meningkatkan prestasinya.
Joko Widodo juga yakin bahwa Timnas Indonesia dapat menjadi raja di kawasan Asia Tenggara di masa yang akan datang.
“Selama ini kita belum memiliki training camp untuk cabang olahraga sepak bola. Lantas gimana sepak bola kita ingin menang, training camp saja belum punya,” ungkap Joko Widodo.
“Nanti begitu ini kita punya enam atau delapan lapangan sepak bola disini, training camp dapat kita lihat nanti dalam 5 sampai 10 tahun kedepan akan jadi apa Timnas Indonesia. Percaya saya akan merajai nanti. Minimal di kawasan Asia atau minimal lagi di Asia Tenggara,” tambah Joko Widodo.
