News

Dua Wakil Indonesia di Kompetisi Asia Masih Tersungkur di Liga 1

193
×

Dua Wakil Indonesia di Kompetisi Asia Masih Tersungkur di Liga 1

Sebarkan artikel ini
Wakil Indonesia di Kompetisi Asia Bali United dan PSM Makassar
Dok LIB

Dua klub juara bertahan pada dua edisi sebelumnya, dan sama-sama belum meraih poin penuh pada pekan kedua.

Nasib Bali United jauh mengenaskan. Dua kekalahan beruntun membuat Serdadu Tridatu kini terpuruk di dasar klasemen. Bukan tempat yang sesuai bagi klub yang menjuarai Liga 1 secara back-to-back.

Dalam lawatannya ke markas “saudara tua”, Bali United kembali menelan kekalahan dari Borneo FC. Stadion Segiri tetap menjadi tempat yang menakutkan bagi Ricky Fajrin dan kawan-kawan.

Hampir tidak ada perubahan yang ditampilkan oleh racikan tangan Stefano Cugurra. Bahkan permainan statis Bali United menular ke Borneo FC. Mungkin karena ikatan persaudaraan. 

Babak pertama terasa sangat membosankan.

Masuk babak kedua, Bali United langsung menggebrak. Crossing Ardi Idrus berhasil disambut oleh Privat Mbarga. 

Sayangnya kesalahan fatal dilakukan oleh lini belakang Bali United. Borneo FC lewat Matheus Pato berhasil menyamakan kedudukan lewat titik putih.

Tidak lama berselang, giliran Terens Puhiri yang membalikkan kedudukan. Matheus Pato melengkapi kemenangan Pesut Etam lewat gol keduanya. 3-1 Bali United kembali kalah.

Hasil serupa juga dialami oleh juara bertahan musim lalu, PSM Makassar, yang bermain lebih dulu di Parepare.

Sama seperti laga kontra Persija, tidak ada yang bisa ditawarkan oleh PSM selain bertahan total. 

PSM memang unggul cepat lewat gol Kenzo Nambu. 

Namun dua gol dari Dimitris Kolovos dan Alex Martins berhasil membuat Dewa United pulang dengan poin penuh.

Secara penguasaan bola, PSM memang tidak terlalu baik. Bahkan pada musim lalu sekalipun.

Tapi, ada yang berubah. Entah Bernardo Tavares kesurupan apa hingga membuat PSM bermain sangat-sangat pragmatis.

Tidak hanya itu, dua gol Dewa United tercipta lewat sundulan dan saat itu terjadi, tidak ada kehadiran Yuran Fernandes untuk melakukan duel udara. 

Bek asal Cape Verde ini terlihat sering out of position dan lebih sering keluar merebut bola ketimbang menunggu datangnya bola di area kotak penalti.