Ironisnya, baik Bali United maupun PSM Makassar merupakan wakil Indonesia di ajang kompetisi Asia.
Melihat cara main kedua klub yang seperti kumpulan amatir makin membuat khawatir pecinta sepak bola tanah air yang inginkan klub Indonesia melaju dengan gagah di Asia seperti era terdahulu.
Pesimisme mereka sendiri sudah terlihat pada laga playoff memperebutkan tiket kualifikasi AFC Champions League.
Kedua klub seperti tidak berniat untuk maju ke kompetisi Asia. Entah karena melihat calon lawan yang harus dihadapi adalah Urawa Red Diamonds yang merupakan juara bertahan sehingga baik Bali United dan PSM tampak ogah-ogahan tampil.
Jangankan melawan klub dari Jepang atau Korea Selatan, Iran, atau Timur Tengah. Lawan klub dari Kamboja atau Laos sekalipun baik Bali United maupun PSM Makassar diprediksi akan kesulitan.
Kalau tidak segera berbenah, jangankan membawa nama Indonesia di kompetisi Asia, membawa nama sendiri di kompetisi sendiri saja mungkin akan sulit.
