Dua klub Liga 1, Persikabo 1973 dan Persita Tangerang, yang pada pekan keempat lalu berhasil meraih kemenangan berkat gol dari pemain lokal bertemu pada laga pekan kelima yang berlangsung Jumat, 28 Juli kemarin.
Dan entah memang kebetulan atau tidak, dua pemain lokal dari masing-masing klub tersebut mampu mencetak satu gol.
Uniknya, gol tersebut adalah sama-sama gol penyeimbang bagi klubnya, dan makin unik lagi, kedua pemain lokal tersebut berasal dari generasi yang berbeda.
Yandi Sofyan Munawar berhasil mencetak gol penyama kedudukan bagi Persikabo lewat tandukannya di penghujung babak pertama dengan memanfaatkan sepak pojok yang dieksekusi dengan baik oleh Pedrinho.
Gol ini menjadi gol ketiga pemain berusia 31 tahun didikan Akademi Persib Bandung tersebut pada musim ini.
Pemain yang berposisi sebagai penyerang tengah dan pernah berkarir sebentar di Belgia dan Australia tersebut memang sedang berupaya untuk membangun kembali karirnya.
Dan jika Yandi Sofyan tengah membangun kembali karirnya, ada pemain lokal muda yang tengah menapaki jalan menuju kesuksesan.
Dia adalah Esal Sahrul. Dalam laga kontra Persikabo kemarin, golnya di menit ke-80 mampu menyelamatkan Pendekar Cisadane dari kekalahan.
Sebenarnya, Esal Sahrul mencetak brace di menit ke-86. Sayang gol tersebut dianulir wasit karena posisi Esal Sahrul berada tipis sekali dalam posisi offside.
Meski dianulir, namun gol yang dicetak oleh pemain asal Cikupa, Tangerang, tersebut boleh dibilang berkelas.
Bergerak dari sisi kanan, Esal Sahrul yang menerima bola dengan satu sentuhan Dan membidik gawang sebelah kiri atas dengan tendangan melengkung kaki kiri.
Mungkin Esal Sahrul harus memperbaiki posisinya agar tidak terjebak offside. Talentanya juga masih agak mentah.
Tapi bagi pemain yang dulu sempat malang melintang di kompetisi tarkam, dan pada musim lalu hanya mencatatkan satu penampilan bersama Persita Tangerang, performa Esal Sahrul mencuri perhatian.
Produk asli Persita Junior ini lahir pada 14 Maret 2002. Berarti umurnya masih 21 tahun.
