Di alam semesta yang tidak terbatas ini, ada sekitar 2 triliun galaksi. Galaksi sendiri terdiri atas miliaran bintang. Jadi silahkan hitung sendiri ada berapa banyak bintang di alam semesta ini.
Bintang yang ada di alam semesta ini juga beragam jenisnya. Matahari kita misalnya, termasuk jenis bintang kerdil kuning.
Bagi kita, Matahari saja ukurannya sudah sangat raksasa. Tapi untuk ukuran bintang, Matahari bukan apa-apa.
Dan layaknya semua yang ada di alam semesta, tidak ada sesuatu yang abadi. Semua akan musnah pada waktunya. Termasuk Matahari kita.
Ilmuwan sendiri memprediksi jika umur matahari tinggal sekitar paling cepat sekitar 5 miliar tahun lagi.
Bintang sendiri pada awalnya memakai hidrogen, sebagai unsur paling ringan untuk melakukan pembakaran energi.
Jika hidrogen tersebut habis, bintang akan menyusut kemudian mengembang lebih besar lagi karena mulai memakai helium sebagai bahan bakarnya.
Makin lama bintang akan memakai unsur paling berat untuk melakukan pembakaran. Terakhir, bintang akan memakai unsur besi sebagai bahan bakar terakhirnya sebelum meledak dan mati.
Contoh yang paling dekat adalah bintang Antares. Bintang ini merupakan bintang paling terang di rasi Scorpio dan bisa diamati di langit malam bagian selatan. Jaraknya sekitar 554 tahun cahaya.
Antares sudah memasuki fase membakar helium. Kapan Antares akan meledak dan mati? Tidak ada yang dapat memprediksi dengan pasti. Bisa bulan depan, besok, atau hari ini.
Yang pasti jika Antares hari ini meledak, maka cahayanya baru akan terlihat di langit Bumi sekitar 554 tahun lagi.
Jika mengingat ada ribuan triliun bintang di alam semesta, setiap detik bisa terjadi ledakan. Namun tidak terdeteksi karena jaraknya yang sangat jauh.
Dan sama seperti bintang, ada banyak pesepakbola di muka Bumi. Dari yang berjuluk Next Ronaldo, Next Messi, Next Pele, Next Maradona, Next Jainal Ichwan, ada ribuan.
Sama seperti bintang, pesepakbola juga ada masanya. Saat muda, pesepakbola akan mengandalkan kecepatan dan kebugaran.
