Sepakan

Galatama: Ide Paling Brilian Ali Sadikin Untuk Sepakbola Indonesia

133
×

Galatama: Ide Paling Brilian Ali Sadikin Untuk Sepakbola Indonesia

Sebarkan artikel ini
ali sadikin pssi
Ali Sadikin (PSSI)

TIMNAS.CO – Nampak seorang laki-laki sedang duduk serius mengamati jalannya pertandingan. Wajahnya tampan. Tubuhnya pun masih bugar.

Jelas, sebagai purnawirawan Angkatan Laut dengan pangkat terakhir bintang tiga di pundak, sosok itu tahu betul bagaimana menjaga tubuhnya. Namanya . Mantan Gubernur Jakarta itu pernah menjadi Ketua Umum PSSI 1977-1981.

Ali Sadikin yang berhasil menyulap Jakarta dari sekedar “Kampung Besar” menjadi kota Metropolis. Dari kas Jakarta yang hanya sedikit, dibuatnya menjadi berlipat-lipat, hadirnya Ali Sadikin sebagai Ketua Umum tentu membuat publik mengelu-elukan namanya.

Berhasilkah? Nyatanya mengurus PSSI jauh lebih sulit daripada mengurus Ibukota. Keadaan PSSI sejak dulu ternyata sudah kronis. Dan mungkin sulit untuk diobati.

Ali Sadikin yang selepas masa menjadi gubernur ditawari jabatan sebagai Duta Besar, menolak. Dia tahu persis, meski memang lazim bagi seorang pejabat senior yang memasuki masa pensiun mendapatkan hadiah sebagai Duta Besar.

Ali Sadikin merasa hal itu hanya trik dari pemerintah yang ingin menjauhkan dia dari tanah air karena saat itu kepopuleran Ali Sadikin melebih Presiden Soekarno. Maka, Ali Sadikin memilih menjadi Ketua Umum PSSI yang tugasnya lebih berat dibandingkan menjadi Duta Besar.

Walau tak terlalu sukses, saat memimpin PSSI, Ali Sadikin berusaha untuk mengurangi acara-acara yang bertema seremonial semata. Bang Ali, begitu biasa dia dipanggil, juga berusaha mengisi kekosongan kas PSSI yang entah lari kemana. 

Dan di antara semua itu, warisan terbesar Ali Sadikin bagi sepakbola Indonesia adalah Galatama.

Dalam periode 1970, sepakbola Indonesia, seperti sekarang ini, seperti jalan di tempat. Makan pada tahun 1978, lewat Bang Ali, PSSI membuat terobosan untuk memajukan sepakbola Indonesia lewat kompetisi yang lebih profesional dan dinamakan Galatama (Liga Sepakbola Utama).

Kompetisi dibenahi,pemain diikat kontrak profesional. Sponsor berdatangan. Jenjang kompetisi pun dibuat bertingkat agar perkembangan sepakbola Indonesia berjalan seimbang. Bahkan dibentuk kompetisi khusus untuk wanita yang bernama Galanita.