Timnas Indonesia

Timnas U-20 Menang 4-0 atas Fiji U-20, Namun Catatan Buruk Masih Membekas

50
catatan buruk timnas u-20
Dok PSSI

TIMNAS.CO – Setelah dipenuhi oleh drama antara Shin Tae-yong dengan pelatih di klub Liga 1 perihal masalah pemanggilan pemain untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas U-20, akhirnya pada 17 Februari kemarin akhirnya Timnas U-20 memulai pertandingan perdananya.

Dalam pertandingan yang masuk dalam jadwal Turnamen Mini Internasional 2023 tersebut Timnas U-20 berhadapan dengan .

Secara level, jelas Indonesia masih jauh lebih unggul dari Fiji. Meski belum diperkuat oleh beberapa pemain andalan seperti Marselino Ferdinand yang masih di Belgia, Indonesia di atas kertas masih bukan lawannya Fiji

Meski begitu, yang namanya sepakbola tandingnya bukan di atas kertas, tapi di lapangan bola. Terbukti Timnas U-20 masih kesulitan menembus pertahanan rapat Fiji U-20. Apalagi secara postur, pemain Fiji lebih unggul.

Timnas U-20 menang 4-0 dalam laga ini. Namun ada beberapa catatan dalam laga ini.

Secara permainan, Timnas U-20 terlihat makin kompak meski harus ada adaptasi di beberapa bagian. Apalagi Timnas sempat terlihat kesulitan menembus rapatnya pertahanan Fiji.

Lalu masalah finishing juga menjadi pekerjaan rumah bagi Timnas U-20. Nampak beberapa kali pemain nampak kurang tenang dan sabar.

Apalagi sejak menit ke-70, Fiji harus bermain dengan 9 pemain saat kapten mereka Melvin Mani mendapatkan kartu kuning kedua setelah kedapatan mendaratkan kakinya ke tulang kering Kakang Rudianto.

Sebelumnya pada menit ke-55 Fiji harus bermain dengan 10 pemain akibat pelanggaran Thomas Dunn.

Unggul jumlah pemain, seharusnya dapat dimanfaatkan Timnas untuk menambah keunggulan dan bermain dengan tenang.

Nyatanya banyak peluang yang terbuang hingga Timnas hanya mampu menambah dua gol saja.

Dan satu lagi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah emosi pemain. Pada babak kedua, Fiji bermain dengan keras bahkan cenderung kasar.

Puncaknya pada menit ke-89, pemain Fiji, Pawan Singh, melakukan pelanggaran berat dengan memukul Franky Missa saat keduanya sedang sengit memperebutkan bola.

Jelas tindakan tersebut memancing emosi pemain Timnas U-20 lain. Keributan terjadi. Sayangnya emosi yang turut menyumbang satu gol pada laga itu tak terbendung.

Hokky melayangkan tangannya ke Pawan Singh. Hokky menyusul Pawan keluar lapangan.

Memang, siapa pun akan tersulut emosinya melihat rekan satu tim dikasari. Apalagi darah muda. Namun tak perlu juga melakukan aksi balasan yang tak perlu. Apalagi di pertandingan persahabatan.

Tak perlu juga membawa kebiasaan di kompetisi lokal. Karena mungkin saat bermain di liga, kejadian seperti itu hanya akan mendatangkan kartu kuning saja atau bahkan tidak mendapat peringatan apa-apa. Tapi ini laga internasional. Wasitnya pun beda. Tentu tidak setoleran wasit lokal di liga.

Syukur saat itu sudah memasuki menit akhir. Dan sudah unggul banyak dari jumlah gol dan jumlah pemain. Jika saat itu kita hanya unggul tipis dan jumlah pemain sama serta waktu masih panjang, bukan kemenangan yang didapat, bisa saja lawan kembali unggul.

Maka perlu bagi pemain untuk lebih menjaga sikap. Apalagi tim ini akan dipersiapkan untuk ajang yang lebih besar seperti Piala Dunia U-20. Jangan sampai masalah kedisiplinan menjadi batu sandungan lagi untuk prestasi Timnas.

Dan untuk suporter, berhentilah meneror pemain lawan yang bermain kasar di media sosialnya.

Mari sama-sama sportif.

Exit mobile version