Timnas Indonesia

Timnas Indonesia Dipermak Barcelona Juvenil, Begini Kata Bung Kus

2259
Timnas U-17
Timnas Indonesia U-17 alami kekalahan dari Barcelona Juvenil.

Kekalahan telak dari Barcelona Juvenil A di Bali pada Rabu (2/8/2023) dianggap sebagai sebuah peringatan bagi pelatih .

Hasil uji coba ini yang berakhir dengan kemenangan Barcelona 3-0, memperlihatkan kekuatan dan kelemahan Indonesia U-17 menjelang 2023.

Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni mengatakan, hal ini terjadi karena tidak adanya kompetisi di usia muda, sehingga para pemain tidak bermain secara rutin.

“Ini kendala tim pelatih dan menurut saya itu bukan hal yang ringan, bukan yang mudah untuk diatasi. Kedua, kita tidak punya kompetisi. Pemain yang ada di Timnas ini bukan hasil kompetisi,” ucap pria yang akrab disapa Bung Kus ini.

Untuk itu, Bung Kus mengingatkan agar PSSI lebih rutin menggelar kompetisi usia muda. Jika kompetisi Elite Pro Academy tidak digelar rutin dengan durasi panjang, menurutnya, kualitas pemain usia muda Indonesia akan tertinggal.

“Cuma pertandingan-pertandingan yang sifatnya kompetitif karena Elite Pro tidak bergulir dalam dua tahun ini. Jadi minim sekali kesempatan menguji kesalahan, meningkatkan diri dalam kompetisi,” kata Bung Kus.

Bung Kus juga mendorong agar PSSI membuat sejumlah terobosan. Terobosan yang dimaksud adalah melakukan pelatihan yang efektif dan tepat agar kualitas pemain meningkat.

Dengan persiapan menuju Piala Dunia U-17 yang kurang dari 100 hari, Bung Kus menilai kelemahan Indonesia U-17 disebut sangat banyak.

“Dengan skuad yang ada saat ini pekerjaan besar untuk coach Bima Sakti dan staf membuat terobosan meningkatkan level permainan tim ini, supaya nanti bisa bersaing di Piala Dunia,” lanjutnya.

Namun, ia menyampaikan, hal harus disadari bahwa Bima Sakti baru membentuk tim dalam sebulan terakhir. Karena itu, kekalahan dari akademi Barcelona menjadi tak terhindarkan.

“Yang pertama, kalau membangun tim usia muda itu butuh waktu panjang. Dulu, Shin Tae-yong membangun tim U-20 hingga cukup kuat itu butuh dua tahun, uji coba di Eropa, dan training center di Eropa,” tutupnya.

Exit mobile version