Timnas Indonesia

Shin Tae-yong “Pura-Pura” Tak Sadar Kenapa Banyak Pemain Persija Perkuat Timnas

52
×

Shin Tae-yong “Pura-Pura” Tak Sadar Kenapa Banyak Pemain Persija Perkuat Timnas

Sebarkan artikel ini
Shin Tae-yong tak tau alasan banyak pemain persija dipanggil ke timnas
instagram/PSSI

Jakarta – Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan apresiasi terhadap program pembinaan usia muda yang dijalankan oleh , atau yang dikenal sebagai Macan Kemayoran. 

Alasan di balik pujian ini adalah banyaknya pemain muda berpotensi yang dihasilkan oleh klub tersebut dan siap menjadi bintang masa depan.

Shin Tae-yong mengungkapkan bahwa keberhasilan sistem pembinaan usia muda Persija terbukti dari sembilan pemain yang telah mendapatkan panggilan pemusatan latihan tim nasional Indonesia. 

Pemain-pemain ini tersebar merata di berbagai posisi, mulai dari penjaga gawang, bek, gelandang, hingga lini serang. 

Cahya Supriadi, Muhammad Ferrari, Frengky Missa, Ressa Aditya, Ahmad Maulana, Alfriyanto Nico, dan Ginanjar Wahyu adalah beberapa contoh pemain muda berbakat yang berasal dari Persija Jakarta.

Saat ini mereka bermain untuk U-20 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2023 bulan Mei nanti.

“Jujur saya juga tidak tahu (alasan pemain Persija dipanggil ke Timnas). Tapi saya lihat, ada pemain bagus di Persija Jakarta,” ungkap Shin Tae-yong. 

“Makanya saya panggil mereka (Karena mereka bagus). Itu tentu tak terlepas dari sistem pembinaan usia muda yang baik. Makanya bisa melahirkan pemain bagus,” tambahnya.

Tak hanya membahas pemain muda, Shin Tae-yong juga menyoroti kontribusi pemain senior Persija Jakarta yang dipanggil untuk bergabung dengan timnas dalam pertandingan melawan Burundi di FIFA Matchday. 

Riko Simanjuntak, Syahrian Abimanyu, dan Hansamu Yama Pranata merupakan contoh pemain senior yang mewakili Macan Kemayoran di skuat Garuda.

Shin Tae-yong berharap bahwa keberhasilan program pembinaan usia muda Persija Jakarta dapat menjadi contoh bagi klub-klub lain di Indonesia untuk lebih serius dalam mengembangkan potensi pemain muda di tanah air.

Sayangnya pemanggilan pemain dengan jumlah yang banyak dalam satu klub menjadi persoalan bagi klub tersebut, contohnya Persija yang harus kehilangan skuad kompetitifnya untuk mengejar PSM Makassar dalam persaingan perebutan juara Liga 1 musim ini.