Timnas.co – Belum semenit langsung melejit. Kira-kira kalimat itu pas menggambarkan gol Rabbani Tasnim ke gawang Moldova U-20 tadi malam.
Gol Rabbani Tasnim angkat mental Timnas Indonesia U-20 saat berada di posisi tertinggal.
Bermain di Stadion Manvagat Ataturk, Turki, Timnas Indonesia sebenarnya turun dengan kepercayaan diri tinggi saat menghadapi Moldova U-20.
Namun, Timnas Indonesia U-20 tidak menyangka harus kecolongan lebih dulu di babak pertama. Aksi pemain Moldova, Bulmaga, sukses mengonversi umpan tendangan bebas dari rekannya Railean. Skor 0-1 bahkan pertandingan belum berjalan 10 menit.
Timnas Indonesia U-20 menaikkan intesitas serangan. Alih-alih mengejar ketertinggalan, Timnas Indonesia kesulitan menembus barisan pertahanan Moldova yang menerapkan pressing ketat.
Ada beberapa peluang tercipta dari Ronaldo Kwateh dan Marcelino Ferdinan , tapi belum bisa dimaksimalkan menjadi gol. Babak pertama berkesudahan dengan skor 0-1 untuk keunggulan sementara Moldova.
Di babak kedua, Timnas Indonesia U-20 masih kesulitan mencetak gol. Padahal ritme permainan Marselino Ferdinan dkk terlihat lebih fokus ketimbang babak pertama.
Shin Tae-yong lantas melakukan perombakan. Salah satunya dengan menarik keluar Hokky Caraka dan memasukkan Rabbani Tasnim di menit ke-57. Ada harapan top skor Piala AFF U-19 ini mampu membawa perubahan di lini depan.
Insting Shin Tae-yong benar. Baru semenit bermain, Rabbani Tasnim langsung mencatatkan namanya di papan skor. Gol Rabbani Tasnim ini turut mengangkat mental pemain-pemain Timnas Indonesia.
Pemain kian solid dan berhasil menambah dua gol masing-masing dari Muhammad Ferarri dan Marselino Ferdinan. Skor 3-1 membuat kemenangan pada laga tersebut menjadi milik Indonesia.
“Bersyukur bisa meraih hasil maksimal yaitu kemenangan. Meskipun awal pertandingan kami kemasukan lebih dulu tetapi bisa membalikkan keadaan jadi kemenangan,” tutur Rabbani dalam rekaman yang dirilis oleh PSSI.
Meski menang lawan Moldova, Rabbani mengaku masih banyak yang perlu dievaluasi ke depan. Terutama dalam urusan fokus. Masalah ini memang sudah menjadi urusan klasik dalam kubu Timnas Indonesia.