Timnas.co – Shin Tae-yong mendapatkan rapor merah dalam dua pertandingan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada bulan ini.
Hasil Timnas Indonesia di dua pertandingan terakhir grup F di Kualifikasi Piala Dunia 2026 mengindikasikan hal buruk.
Shin Tae-yong kalah telak saat bertandang ke Basrah International Stadium melawan Irak, anak asuhnya digulung oleh tuan rumah dengan skor telak 5-1.
Rival abadinya, Vietnam nyaris saja menahan imbang Irak di pertandingan terbarunya, Vietnam hanya kalah tipis 0-1 atas Irak, itupun pertandingan nyaris berakhir imbamg, beberapa detik sebelum peluit ditiup, Irak baru bisa menjebol gawang Vietnam.
Permainan Timnas Indonesia kala itu melawan irak terbilang cukup buruk, pemain banyak melakukan kesalahan seperti salah passing dan blunder, bahkan Jordi Amat melakukan bluder dengan mencetak gol bunuh diri.
Catatan negatif Shin Tae-yong berlanjut kala bertandang ke Filipina, bermain di Rizal Memorial Stadium skuad asuhan Shin Tae-yong hanya bisa menuai hasil imbang, 1-1 itupun harus kebobolan lebih dahulu di babak pertama.
Memang, lawan Timnas Indonesia tidak kalah melawan Filipina, tapi hasil imbang rasanya seperti menelan kekalahan, mungkin lebih pahit daripada kekalahan 5-1 atas Irak.
Pemilihan sebelas pertama oleh Shin Tae-yong cukup aneh, sehingga harus merubah permainan sejak pertandingan baru berjalan 20 menit.
Awalnya Shin Tae-yong memasang Sandy Walsh dan Asnawi Mangkualam secara bersamaan, Asnawi didorong lebih kedepan padahal kedua pemain posisi naturalnya adalah bek sayap.
Permainan buruk Timnas Indonesia semakin lengkap dengan blunder Jordi Amat yang berujung pemain Filipina bisa memanfaatkannya menjadi gol.
Shin Tae-yong juga dinilai terlambat memasukan Ramadhan Sananta ketika Timnas Indonesia membutuhkan gol untuk meraih poin penuh.
Namun sebagai pelatih, Shin Tae-yong punya banyak alasan untuk menjawab penyebab kekalahan Timnas Indonesia, di Irak karena faktor kelelahan sementara di Filipina masih alasan yang sama ditambah dengan kondisi lapangan sintetik yang tidak akrab dengan pemain.
