Untuk di sayap kanan rasanya Fajar Fathurrahman masih tetap menjadi andalan. Terbukti dalam laga melawan Vietnam, pergerakannya berhasil menciptakan peluang dan tercipta gol penentu kemenangan.
Dan Timnas Indonesia U-22 benar-benar harus berhati-hati jika melakukan pelanggaran di daerah dekat kotak penalti.
Dalam laga melawan Myanmar, Thailand kesulitan membongkar pertahanan rapat Myanmar hingga menit ke-30 sampai Thailand akhirnya mendapatkan tendangan bebas yang dapat dimaksimalkan dengan baik oleh sundulan Teerasak Poeiphimai.
Timnas Indonesia U-22 juga jangan sampai kehilangan fokus. Jika berkaca dalam laga melawan Vietnam, Timnas Indonesia U-22 malah hilang fokus setelah cooling break yang mengakibatkan kebobolan.
Apalagi dalam SEA Games ini, Thailand dalam dua laga berhasil mencetak gol di menit-menit penghujung laga.
Yang pertama di fase grup melawan Malaysia. Thailand berhasil menang 2-0 lewat gol di menit ke-73 dan 74.
Terakhir di laga semifinal melawan Myanmar. Dua gol Thailand dicetak di menit ke-85 dan 90+7.
Selain gol telat, Thailand juga sudah tiga kali mencetak gol cepat dalam tiga laga yang semuanya terjadi di fase grup melawan Singapura, Laos, dan Vietnam. Semua gol dicetak dibawah 10 menit babak pertama.
Pergerakan penyerang sayap Anan Yodsangwal harus diberikan perhatian ekstra. Pemain ini tidak segan untuk mengajak lawannya adu lari.
Selain itu top skor Thailand Teerasak Poephimai akan menjadi ancaman bagi lini pertahanan Timnas Indonesia U-22.
Kunci laga ini bagi Timnas Indonesia U-22 adalah konsentrasi. Thailand sendiri bukanlah tipe tim seperti Vietnam yang memakai taktik adu mental penyulut emosi.
Kemungkinan laga akan berakhir dengan adu penalti.
