Indonesia diprediksi akan menerima adangan tim-tim berat pada penyisihan grup nanti. Simak calon lawan Timnas berikut ini.
Timnas.co – AFC resmi mengumumkan Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Asia tahun 2023 mendatang. Dengan begitu 1 lagi kegagalan Indonesia bertambah usai Timnas U-17 gagal di kualifikasi Piala Asia U-17.
Perhelatan Piala Asia tahun depan memang belum pasti kapan akan dimulai. Apalagi, Qatar sebagai tuan rumah sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia yang tinggal di depan mata.
Mengacu pada pernyataan Sekjen AFC, Datuk Windsor Paul John, kemungkinan besar Piala Asia akan diundur hingga Januari tahun 2024 atau 15 bulan lagi.
Selain tanggal dan waktu yang belum jelas, tanggal drawing pun belum jelas. Namun, pembagian pot drawing Piala Asia 2023 bisa dilihat berdasarkan ranking FIFA per Oktober 2022.
AFC akan membagi 24 kontestan ke dalam empat pot. Masing-masing potnya bakal berisikan enam negara. Lantas Indonesia pot berapa, ya?
Edisi tahun 2023 menjadi masa penting bagi Timnas Indonesia. Pasalnya Indonesia terakhir kali tampil di ajang tersebut 16 tahun silam atau pada edisi 2007. Ketika itu, Skuad Garuda lolos dengan modal tuan rumah.
Sementara itu, kepastian Timnas Indonesia lolos putaran final tahun depan didapat setelah sukses mengamankan enam poin di laga Grup A babak ketiga kualifikasi Piala Asia 2023.
Enam poin itu masing-masing dipetik saat Skuad Garuda mengalahkan Kuwait dengan skor 2-1, dan membantai Nepal dengan skor telak 7-0.
Prediksi calon lawan Timnas
Prediksi calon lawan Timnas pada Piala Asia tahun depan bisa kita lihat dari pembagian pot drawing berdasarkan ranking FIFA per Oktober 2022 berikut ini.
Pot 1 = Qatar (50), Iran (20), Jepang (24), Korea Selatan (28), Australia (38) dan Arab Saudi (51).
Pot 2 = Irak (68), Uni Emirat Arab (70), Oman (75), China (79), Suriah (90) dan Vietnam (96).
Pot 3 = Lebanon (99), Uzbekistan (77), Yordania (84), Bahrain (85), Palestina (94) dan Kirgizstan (95).
Pot 4 = India (106), Tajikistan (108), Thailand (111), Hong Kong (145), Malaysia (146) dan Indonesia (152).