Ajang Piala AFF U-23 mempunyai fakta unik yang harus diwaspadai oleh pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Dalam ajang yang baru digelar sebanyak tiga kali ini, belum ada satu pun pelatih asing yang mampu membawa anak asuhnya menjadi juara.
Pada pagelaran pertama di tahun 2005 silam, Thailand keluar sebagai juara yang kala itu dibesut oleh Charnwit Polcheewin.
Ajang ini sempat vakum hampir satu setengah dekade dan baru berjalan lagi di tahun 2019. Kali ini, Indonesia keluar sebagai juara dengan Indra Sjafri sebagai pelatih.
Pada tahun lalu, giliran Vietnam yang menjadi juara saat dilatih oleh Dinh The Nam. Dalam ajang ini, timnas Indonesia batal berpartisipasi akibat pandemi COVID-19.
Di Piala AFF U-23 2022 lalu, ada beberapa pelatih asing yang ambil bagian. Ryu Hirose (Jepang), Fabio Magrao (Brasil), Brad Maloney (Australia), Michael Weis (Jerman), dan Salva Valero Garcia (Spanyol).
Seperti diketahui, PSSI akhirnya memilih Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia yang akan berlaga pada ajang Piala AFF U-23 pada Agustus mendatang.
“Piala AFF U-23, Kualifikasi Piala Asia U-23, dan Timnas Indonesia senior di bawah Shin Tae-yong,” ujar Ketua PSSI, Erick Thohir pada awal Juli lalu.
Shin Tae-yong memiliki reputasi yang bagus selama membesut timnas Indonesia. Ia dinilai telah membawa kemajuan yang penting bagi permainan skuad Garuda dalam berbagai ajang.
Sebenarnya, Shin Tae-yong punya peluang untuk memimpin Indonesia di Piala AFF U-23 tahun lalu. Hanya saja, situasi yang dihadapi Indonesia sangat rumit sehingga harus mundur dari Piala AFF U-23.
Shin Tae-yong punya banyak masalah, mulai dari training camp yang acakadut. Saat itu, dari 29 nama yang dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, pemain yang ikut latihan tidak pernah lengkap.
Para pemain juga tidak dilepas oleh klub masing-masing karena BRI Liga 1 sedang berjalan. Pada akhirnya, jelang berangkat ke Kamboja, tujuh pemain dinyatakan positif COVID-19. Hal ini menyebabkan timnas Indonesia batal ikut ke Piala AFF U-23 2022.
