Setelah kalah 0-18 dari Australia, Garuda Pertiwi juga keok 0-4 dari Thailand dan 0-6 dari Filipina.
Sejak Liga Sepakbola Wanita atau Galanita dihentikan pada 1993, nyaris tidak ada laga kompetisi rutin. Liga 1 Putri pun hiatus sejak 2019. Ada wacana untuk menghidupkannya kembali pada akhir 2022, namun hanya menjadi wacana saja.
Sebenarnya PSSI melalui Ratu Tisha sudah berjanji akan menghidupkan kembali kompetisi sepakbola wanita di Indonesia.
Dan pada Senin, 13 Maret 2023 kemarin, utusan FIFA, Simon Toselli yang merupakan anggota dari FIFA Women's Expert datang menyambangi PSSI.
Menurut Toselli, perkembangan sepakbola wanita di Indonesia sudah luar biasa. Walaupun komentar Toselli ini membuat kening publik berkerut, namun memang Toselli hanya mendapatkan gambaran penjelasan mengenai kompetisi sepakbola wanita di Indonesia hanya dari sisi PSSI semata.
Dan Toselli menambahkan, FIFA dengan delapan programnya akan membantu perkembangan sepakbola wanita khususnya di Indonesia.
Delapan program itu adalah pengembangan kompetisi, kampanye promosi sepakbola wanita, peningkatan sepakbola wanita, club licensing sepak bola wanita, peningkatan kapasitas administrasi, kursus pelatih sepak bola wanita, coach mentorship, dan leadership.
Jika FIFA sudah berniat membantu, maka tinggal tunggu eksekusinya saja dari PSSI. Jangan sampai lagi ada komentar “kita ambil hikmahnya” dalam setiap kegagalan Garuda Pertiwi.
