“Karena kami akan bertanding di Piala AFF Desember nanti. Kami perlu sepakbola yang kompetitif secepatnya,” lanjut Klok.
Homebase belum jelas
Selain waktu berlatih yang lebih panjang, yang dibutuhkan saat ini adalah kejelasan terkait hombase atau kandang Timnas Indonesia pada Piala AFF Desember nanti.
Setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tidak diizinkan, Timnas Indonesia sampai sekarang belum memiliki homebase. Padahal, Indonesia akan memainkan dua laga kandang penting. Salah satunya melawan juara bertahan Thailand.
Naturalisasi lambat
Shin Tae-yong memang kerap meminta PSSI menaturalisasi pemain untuk menuju Piala AFF. Sayangnya, beberapa proses naturalisasi justru berlangsung lambat.
Contohnya proses naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat. Sempat dijanjikan disumpah WNI bulan Oktober nyatanya gagal lagi. Rencananya keduanya akan disumpah WNI bulan November ini.
Keduanya memang belum jelas diproyeksikan untuk membela skuad Tanah Air di Piala AFF 2022 atau tidak. Tetapi jka proses ini mengambang, kedua pemain berpotensi tak jadi bermain.
Izin klub
Izin klub juga bisa menjadi masalah ke depan. Piala AFF bukanlah turnamen yang masuk kalender FIFA. Hal ini bisa jadi alasan klub untuk tidak melepas pemainnya bergabung Timnas Indoensia.
Itulah 5 kendala yang bisa menghambat performa Timnas Indonesia untuk merengkuh tangga juara Piala AFF tahun 2022.