Sejak saat itu tidak ada yang menyangka jika pemain kelahiran Zwolle, 34 tahun tersebut berhasil catatkan lebih dari 140 penampilan bersama PSM Makassar.
Dari kondisi datang masih penuh dengan rambut, hingga kini sekarang tampil gemuk dan mulai gempal, mungkin karena cocok dengan makanan Makassar yang memang terkenal lezat, Pluim menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari PSM.
Banyak klub yang mencoba merayu agar Pluim mau menandatangani kontrak dengan jumlah yang menggiurkan.
Tapi pemain yang memulai karir seniornya bersama klub Vitesse Arnhem tersebut tidak bergeming.
Dan hanya Pluim, sebagai satu-satunya pemain asing yang bertahan dengan satu klub sejak era Liga 1 dimulai pada musim 2016-2017.
Bahkan ketika rekannya di lini tengah seperti Marc Klok atau Rafael Maitimo sudah menghilang, pelatih yang menangani PSM silih berganti, Pluim tetap ada di posisinya dan tidak pernah tergantikan.
Banyak yang mengira jika Pluim sudah habis pada musim 2021-2022 dimana PSM nyaris terdegradasi ke Liga 2 dan hanya mampu finish di peringkat ke-14.
Pluim sendiri hanya bisa mencatatkan 7 gol dan 5 assist pada musim tersebut.
Namun Pluim membuktikan jika prediksi terhadap dirinya hanyalah sebatas omong kosong di musim 2022-2023.
11 gol dan 10 assist berhasil dia catatkan. Sebuah double-double yang Pluim ulang seperti pada musim 2016-2017.
Ganjaran gelar juara Liga 1 musim 2022-2023 Dan juga gelar Pemain Terbaik sudah lebih dari cukup untuk membuktikan kehebatannya.
Bahkan ada yang bilang sebenarnya yang harusnya dinaturalisasi itu Pluim, bukannya Klok. Tapi biarlah, hal tersebut merupakan urusan pribadi Pluim.
Kini Pluim sampai saat ini sudah berhasil mencatatkan 143 kali penampilan dengan 41 gol dan 42 assist bagi PSM Makassar, satu gelar Piala Indonesia 2018-2019, Dan satu gelar Liga 1 2022-2023.
Semua trofi yang tersedia di Indonesia sudah dia nikmati. Maka hanya ada satu kata yang pantas disandingkan dengannya: legenda.
