Sepakan

Sekilas Cerita Soal Sponsor di Jersey Klub-klub Indonesia

351
×

Sekilas Cerita Soal Sponsor di Jersey Klub-klub Indonesia

Sebarkan artikel ini
Jersey Klub Bali United
Dok Bali United

Rokok kembali menjadi sponsor bagi kompetisi Divisi Utama pada musim 1996-1997. Kali ini Kansas. Nama liga pun berubah menjadi Liga Kansas. Semua klub yang berlaga di Liga Kansas, memasang logo Kansas di jersey mereka. 

Namun saat klub Indonesia berlaga di kompetisi internasional, mereka terbentur dengan regulasi dari federasi. Saat PSM menjadi wakil Indonesia dalam Liga Champions Asia 1996, sponsor di Jersey beda lagi. Kali ini PSM mendapatkan sponsor dari raksasa otomotif Jepang, Toyota. Atau saat Bali United yang mengubah desain jerseynya karena sponsor di jersey terlalu banyak. 

Dengan basis massa yang besar, banyak perusahaan yang tidak segan memasang logo di jersey beberapa klub Indonesia. Seperti PSM, selain Toyota beberapa perusahaan pernah menjadi sponsor. Seperti perusahaan lokal namun raksasa, Semen Bosowa. Kini Honda (sepeda motor) yang terpampang di jersey PSM musim ini.

Persebaya Surabaya juga sering mendapatkan sponsor mentereng karena punya nama besar dan basis massa yang banyak. Perusahaan elektronik Belanda, Philips, pernah mejeng di jersey Persebaya. Kemudian pernah juga Agip, raksasa minyak Italia. Telkom tercatat pernah menjadi sponsor. Sekarang klub kebanggan Bonek dan Bonita mendapatkan sponsor dari perusahaan penghasil produk olahan kopi asal Sidoarjo, Kapal Api. 

Sponsor juga bisa menjadi penentu hidup mati sebuah klub. Dulu, Persik Kediri tidak dapat dipisahkan dari Gudang Garam. Perusahaan rokok asal Kediri itu juga yang merenovasi Stadion Brawijaya.

Pernah ada masalah. Saat itu kompetisi disponsori oleh Djarum, perusahaan rokok asal Kudus yang merupakan saingan dari Gudang Garam. Mereka meminta agar Persik Kediri mengganti sponsor. Namun Persik Kediri menolak. Solusinya, logo Gudang Garam akhirnya diperkecil.

Setelah Gudang Garam tidak lagi menjadi sponsor, prestasi Persik Kediri terjun bebas.

Arema FC juga sering menjadi magnet sponsor. Sejak awal dimiliki oleh Grup Bentoel, klub ini tidak pernah kekurangan dana. Kemudian berganti kepemilikan, Arema FC tetap diminati oleh perusahaan yang ingin memajang namanya di jersey Singo Edan.