Sepakan

SEA Games 1999: Hanya Perunggu Namun Lahir Legenda Baru

910
×

SEA Games 1999: Hanya Perunggu Namun Lahir Legenda Baru

Sebarkan artikel ini
Bambang Pamungkas Skuad SEA Games 1999
twitter/bambangpamungkas

TIMNAS.CO – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Brunei Darussalam menjadi tuan rumah pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara atau pada tahun 1999. Selain itu, inilah kali pertama SEA Games dihelat di pulau Kalimantan.

juga menjadi SEA Games satu-satunya yang diselenggarakan di negara kecil kaya minyak tersebut. Pelaksanaannya terbilang sukses. Bahkan menaikan standar SEA Games itu sendiri.

Bagi Indonesia, inilah SEA Games pertama setelah Orde Baru tumbang pada 1998.

Sayangnya, dalam ajang SEA Games edisi ke-20 tersebut, beberapa cabang olahraga ditiadakan. Dari 34 cabang olahraga, hanya ada 17 cabang olahraga yang dilombakan. Anggar dan voli absen dalam ajang SEA Games 1999 ini.

Perolehan medali Indonesia juga turun drastis. Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-3 tabel perolehan medali di bawah Thailand dan Malaysia.

Sepakbola tetap menjadi cabang olahraga primadona. Dan dalam SEA Games 1999, inilah terakhir kalinya sepakbola dimainkan tanpa batasan usia. Artinya, tim senior bisa diturunkan.

Kompetisi sepakbola Indonesia sendiri sempat terhenti akibat krisis ekonomi yang kemudian berujung pada krisis politik dan keamanan.

Ada sedikit keraguan jika Indonesia bisa berbicara banyak waktu itu. Apalagi dengan rencana membalaskan dendam kekalahan di final SEA Games 1997.

Belum lagi PSSI yang tetap mempertahankan pelatih asal Jerman, Bernhard Schumm yang gagal dalam kualifikasi Olimpiade 2000.

Bernhard Schumm yang juga merupakan direktur teknik Timnas, sering mendapatkan kritikan atas metode latihan dan taktiknya.

Skuat Indonesia racikan Bernhard Schumm didominasi oleh pemain asal klub Persebaya Surabaya seperti Hendro Kartiko, Anang Ma'ruf, Aji Santoso, Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Eri Irianto, dan Haryanto Prasetyo.

Tiga pemain PSIS Semarang yang menjadi juara Liga Indonesia 1998-1999 juga dipanggil: Ali Sunan yang merupakan Pemain Terbaik musim 1998-1999, Agung Setyabudi, dan penjaga gawang I Komang Putra.

Sisanya ada nama-nama langganan Timnas yakni Widodo Cahyono Putro, Bima Sakti, Nur Alim, Rochy Putiray, dan Kurniawan Dwi Julianto.