Sepakan

SEA Games 1999: Hanya Perunggu Namun Lahir Legenda Baru

916
×

SEA Games 1999: Hanya Perunggu Namun Lahir Legenda Baru

Sebarkan artikel ini
Bambang Pamungkas Skuad SEA Games 1999
twitter/bambangpamungkas

Namun ada satu nama yang menarik perhatian: yang saat itu masih berusia 19 tahun. Bahkan status Bambang Pamungkas masih pemain Diklat Salatiga.

Bambang Pamungkas sendiri adalah pemain orbitan Bernhard Schumm sebelum kemudian dipoles oleh Ivan Kolev di ajang AFF 2002. Saat itu tidak ada yang menebak akan jadi seperti apa Bambang Pamungkas kelak.

Indonesia tergabung di Grup B bersama Malaysia, Singapura, Kamboja, dan tuan rumah Brunei Darussalam. Semua laga grup dimainkan di Berakas Sports Complex, Bandar Seri Begawan.

Indonesia memulai kampanyenya melawan Kamboja di laga pertama. Indonesia butuh waktu hingga 90 menit untuk bisa menjebol gawang Kamboja lewat gol tunggal legenda Persikota Tangerang, Mardiansyah.

Pada laga kedua, pemain Indonesia sudah tidak demam panggung lagi. Malaysia dilumat 6-0 lewat dua gol Rochi Putiray, satu gol Ali Sunan dan Haryanto Prasetyo, dan dua gol dari Bambang Pamungkas.

Laga ketiga, Indonesia bertemu lawan kuat yakni Singapura yang diperkuat oleh Aide Iskandar. Sempat unggul pada babak pertama lewat gol penalti Bimas Sakti, Indra Sahdan Daud mampu menyamakan kedudukan bagi Singapura pada akhir laga.

Indonesia menutup laga fase grup dengan menumbangkan tuan rumah Brunei Darussalam dengan skor 3-0 lewat gol Uston Nawawi, Bima Sakti, dan Mardiansyah.

Indonesia lolos ke semifinal sebagai juara grup setelah unggul selisih gol atas Singapura.

Di semifinal, Indonesia sudah dinanti runner up Grup B, Vietnam yang diasuh oleh Alfred Riedl.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Hassanal Bolkiah tanggal 12 Agustus 1999 tersebut, Indonesia gagal menyamai raihan SEA Games 1997 setelah kalah 0-1 oleh Vietnam lewat gol Hong Son Nguyen di menit ke-70.

Indonesia akhirnya kembali berhadapan dengan Singapura dalam laga perebutan medali perunggu yang berlangsung pada 14 Agustus 1999 di Stadion Hassanal Bolkiah.

Bermain tanpa gol hingga perpanjangan waktu, Indonesia harus mengulang adu penalti seperti saat final 1997. Namun kali ini Indonesia berhasil menang setelah dua eksekutor Singapura gagal menjalankan tugasnya.