Skuat Timnas Indonesia di SEA Games 1991 menyisakan Robby Darwis, Ferril Hattu, Hanafing, Bambang Nurdiansyah, dan Eddy Harto sebagai pemain senior.
Eddy Harto yang pada SEA Games 1989 adalah cadangan Putu Yasa, kini menjadi pilihan utama.
Polosin juga memasukkan nama-nama pemain muda seperti Aji Santoso, Yusuf Eko Dono, Widodo Cahyono Putro, Kas Hartadi, Peri Sandria, serta penyerang bengal Rochy Putiray.
Timnas Indonesia yang tergabung di Grup B bersama tuan rumah Filipina, Malaysia, dan Vietnam, langsung menggasak Malaysia 2-0 dalam laga perdana yang berlangsung pada tanggal 26 November 1991. Gol dicetak oleh Widodo C Putro dan Rochy Putiray.
Pada laga kedua tanggal 28 November 1991, Timnas Indonesia berhasil menang tipis 1-0 atas Vietnam lewat gol tunggal legenda Persib, Robby Darwis.
Di laga pamungkas, Timnas Indonesia bertemu tuan rumah Filipina. Sempat tertinggal di menit ke-17 lewat gol Rolando Pinero, Timnas Indonesia berhasil membalikkan keadaan di babak kedua lewat eksekusi penalti Ferril Hattu dan gol Rochy Putiray di menit ke-87.
Timnas Indonesia melaju ke semifinal dengan status juara Grup B dan akan berhadapan dengan runner up Grup A, Singapura.
Laga ini sendiri adalah laga semifinal ulangan SEA Games 1989 yang dimenangkan Singapura.
Timnas Indonesia dan Singapura bermain sama kuat 0-0 hingga babak perpanjangan waktu dan harus dilanjutkan dengan adu penalti.
Pada babak adu penalti ini, Eddy Harto menjadi pahlawan dengan menepis dua tendangan pemain Singapura. Dalam adu penalti tersebut, Eddy Harto mengaku dirinya termotivasi untuk mengalahkan kiper Singapura, David Lee yang merupakan salah satu kiper top Asia waktu itu.
Timnas Indonesia akhirnya sampai ke laga puncak dan harus berhadapan dengan Thailand.
Laga yang digelar pada 4 Desember 1991 itu kembali harus menentukan pemenangnya lewat adu penalti setelah hingga perpanjangan waktu, kedua tim bermain imbang 0-0.
Suporter Timnas Indonesia sempat dibuat pucat tatkala eksekutor kedua Timnas Indonesia, Maman Suryaman gagal melakukan tugasnya.