Sepakan

SEA Games 1989: Kalah Dramatis di Semifinal

302
×

SEA Games 1989: Kalah Dramatis di Semifinal

Sebarkan artikel ini

TIMNAS.CO – Rivalitas dan ketegangan selalu menyertai hubungan dua negara serumpun Indonesia dengan Malaysia. Baik dalam bidang politik maupun olahraga.

Tapi sebenarnya, atas jasa Malaysia-lah Indonesia bisa turut serta dalam ajang . Saat itu menyambut SEA Games 1977.

Indonesia dan Filipina sudah dari jauh hari menyatakan keinginannya untuk bergabung. Tapi ditolak oleh Thailand dengan alasan SEA Games hanya untuk negara semenanjung Asia Tenggara saja.

Saat akan diadakan SEA Games 1977, semua negara menolak untuk menjadi tuan rumah. Kecuali Malaysia. Dan Malaysia mengajukan syarat: Indonesia dan Filipina harus jadi peserta. 

Akhirnya Indonesia dan Filipina untuk pertama kalinya ikut serta dalam SEA Games.

Untuk SEA Games 1989, Malaysia kembali ditunjuk sebagai tuan rumah. Indonesia kembali mempertahankan gelar juara umum.

Sayangnya, gelar juara tidak mampu dipertahankan di cabang olahraga sepak bola.

PSSI kembali menunjuk pelatih lokal untuk menangani Timnas Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, untuk pertama kalinya dalam sejarah Timnas Indonesia dilatih oleh tiga pelatih sekaligus: M. Basri, Iswadi Idris, Abdul Kadir.

Jika instruksi satu pelatih saja kadang suka bikin pusing pemain, bagaimana dengang tiga sekaligus? Apalagi PSSI saat itu kembali menargetkan medali emas.

Perombakan skuat dilakukan. I Gusti Putu Yasa yang pada SEA Games 1987 hanya menjadi cadangan Ponirin Meka kini naik kelas menjadi penjaga gawang utama.

Nama-nama yang menjadi bagian dari “The 1987 Boys” seperti Jaya Hartono, Herry Kiswanto, Azhar Rangkuti, Rully Nere, Patar Tambunan, serta Ricky Yacobi masih dipertahankan.

Ditambah dengan nama-nama baru seperti Bonggo Pribadi, Rahmad Darmawan, Ferryl Hattu, I Made Pasek Wijaya, serta Mustaqim. Dua nama terakhir kemudian menjadi bintang dalam ajang SEA Games 1989.

Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama tuan rumah Malaysia, Brunei, dan Filipina.

Dalam laga pembuka, Timnas Indonesia berhasil membungkam Brunei dengan skor 6-0 pada tanggal 21 Agustus 1989. Untuk pertama kalinya dalam sejarah SEA Games, pemain Indonesia berhasil mencetak hattrick.