Sepakan

SEA Games 1981: Pertama Kali Ditangani Pelatih Jerman

219
SEA Games 1981 Timnas Indonesia
Twitter (Foto Istimewa)

TIMNAS.CO kembali diadakan di negara peserta baru, Filipina. Pesta olahraga multi event dua tahunan tersebut dibuka oleh sang diktator, presiden Ferdinand Marcos.

Ada keraguan soal kemampuan Filipina dalam menggelar ajang tersebut. Pasalnya sejak 1970-an, politik di negara tersebut bergejolak. Indeks kemiskinan Filipina terus meningkat.

Diperparah dengan korupsi segala sektor. Hingga akhirnya, Ferdinand Marcos menerapkan hukum militer sampai awal Januari 1981.

Ferdinand Marcos yang hobi korupsi dan bermewah-mewah tampaknya juga menjadikan proyek SEA Games 1981 sebagai ladang uangnya ketimbang menggunakannya untuk menaikan “derajat” Filipina dalam bidang olahraga.

Indonesia sendiri yang turut serta untuk ketiga kalinya kembali menjadi juara umum selama tiga kali berturut-turut. Sebuah prestasi yang patut diapresiasi.

Tapi medali emas rupanya masih enggan mampir ke leher para pejuang lapangan hijau dalam SEA Games 1981 kali ini.

Sebelum Persija Jakarta mengalami demam ‘Jerman' saat ini, PSSI sudah lebih dulu mengalami hal tersebut. Pada 1980, PSSI resmi mengangkat pelatih asal Jerman, .

Bernd Fischer merupakan orang Jerman pertama yang terlibat dalam sepak bola Indonesia. Saking Jerman-nya, Bernd Fischer sampai meminta PSSI untuk mengimpor minuman berenergi khusus dari Jerman untuk diminum para pemain.

Selain itu, Bernd Fischer juga mendapatkan bayaran fantastis. Slip gaji dengan nominal 5 juta diterimanya tiap bulan. Angka yang fantastis mengingat tahun 1981, UMR Jakarta hanya berkisar 18 ribu saja.

Dalam SEA Games 1981 kali ini, tuan rumah Filipina ambil bagian. Ada enam negara yang memperebutkan medali emas cabang olahraga sepak bola.

Sistem pertandingan dibagi menjadi dua grup. Indonesia masuk dalam grup B bersama Singapura dan Filipina.

Bermaterikan beberapa pemain yang bermain dalam SEA Games 1979 seperti Risdianto, Rully Nere, dan Ronny Pattinasarany, kali ini dalam SEA Games 1981 Indonesia kedatangan pemain baru: .

Pemain yang bermain di klub Pardedetex tersebut masih dipasang sebagai gelandang sebelum akhirnya disulap menjadi libero dan menjelma sebagai salah satu legenda Indonesia.

Exit mobile version