Sepakan

Ripal Wahyudi dan Para Gelandang Pengangkut Air Kunci Juara

487
×

Ripal Wahyudi dan Para Gelandang Pengangkut Air Kunci Juara

Sebarkan artikel ini
Ripal Wahyudi Gelandang Pengangkut air Persebaya
instagram/persebaya

Jika mendengar istilah “Gelandang Pengangkut Air”, mungkin akan terpikir sang gelandang yang dimaksud membawa galon air sambil berlarian. Atau bahkan sambil naik motor roda tiga karena si gelandang ternyata buka usaha air galon isi ulang. Kadang jual gas 3 kilo juga.

Dan mungkin sebagian akan beranggapan jika istilah “Gelandang Pengangkut Air” adalah istilah yang diciptakan oleh komentator sepak bola Indonesia.

Nyatanya, “Gelandang Pengangkut Air” bukanlah gelandang yang berlarian sambil membawa air. dan istilah ini muncul bukan dari komentator lokal. Umpan membelah lautan mungkin iya. 

Istilah “Gelandang Pengangkut Air” justru dilontarkan oleh sang Le Roi, Eric Cantona. Pemain yang sangat puas pernah menendang hooligan di Selhurst Park ini memberikan istilah “Water Carrier” untuk Didier Deschamps.

Gelandang legendaris Prancis ini memang dikenal sebagai gelandang yang giat memutus serangan lawan. Kemana arah bola datang ke wilayah sendiri, Didier Deschamps akan selalu mengikuti. Rebut dan oper.

Didier Deschamps terlihat elegan. Mungkin air yang diangkutnya adalah air asli pegunungan bukan air keran. 

Yang agak brutal ada Gennaro Gattuso. Sementara Roy Keane atau Daniele de Rossi ada di tengah-tengah.

Di Indonesia sendiri ada beberapa pemain yang mendapat julukan sebagai “Gelandang Pengangkut Air”. Tapi kurang komplit tidak seperti gelandang kelas dunia yang disebutkan di atas.

Yang paling melekat tentu Syamsul Chaeruddin dan Hariono.

Keduanya sangat giat, gemar bertarung, kemana bola pergi selalu dikejar, Dan lumayan brutal.

Sayangnya, Syamsul Chaeruddin dan Hariono lebih kepada otot saja. Alias serahkan yang kotor-kotor pada mereka. Urusan umpan penuh visi, berikan pada yang lain. 

Uniknya beberapa klub yang punya tipe pemain seperti ini, pernah merasakan gelar juara. Syamsul Chaeruddin dan Hariono termasuk.

Syaratnya, mereka harus didampingi gelandang dengan kreatifitas yang tinggi. 

Syamsul Chaeruddin berhasil membawa Sriwijaya FC juara ISL 2011-2012 karena didampingi oleh Ponaryo Astaman dan Firman Utina.