Hariono juara ISL 2014 bersama Persib didampingi oleh Firman Utina atau Makan Konate.
Hal yang sama juga terjadi saat Marwal Iskandar yang membawa Persipura juara musim 2005 karena ada Eduard Ivakdalam. Atau Harianto yang membawa Persik Kediri dalam era kejayaan dengan didampingi oleh Ronald Fagundez dan Danilo Fernando.
Dan kini ada sosok Ripal Wahyudi. Pemain berambut mulet ini sudah menyita perhatian ketika berseragam Bhayangkara FC pada putaran kedua Liga 1 musim lalu.
Gelandang berusia 22 tahun yang asal kelahirannya sama dengan Mulan Jameela ini berhasil membuat pekerjaan Matias Mier menjadi lebih enteng. Bhayangkara FC perlahan naik dari papan bawah dan tembus ke sepuluh besar.
Padahal sebelumnya, Ripal Wahyudi bermain di Liga 2 bersama Persipa Pati.
Gaya mainnya memang lugas. Kemana arah bola, di situ ada Ripal. Dan hebatnya, dia tidak suka grasak-grusuk. Beda dengan Syamsul Chaeruddin maupun Hariono.
Bahkan Ripal jauh lebih baik dibandingkan dengan Ananda Raehan yang digadang-gadang sebagai penerus Syamsul Chaeruddin.
Dan Persebaya benar-benar beruntung bisa mengamankan jasanya pada musim ini.
Berkat Ripal, gelandang kreatif seperti Ze Valente ataupun Bruno Moreira bisa dengan bebas bergerak.
Hasilnya, hingga pekan kedua Persebaya berhasil mengemas sekali menang dan sekali imbang.
Memang masih terlalu dini. Tapi Ripal Wahyudi bisa menjadi kunci bagi perjalanan Persebaya musim ini.
Dan menarik juga jika Ripal Wahyudi dipanggil untuk membela Timnas Indonesia.
