Review Kemenangan Timnas Indonesia Atas Burundi: Performa Mengesankan dan Catatan Penting

Timnas.co - Secara ekonomi, jelas Indonesia lebih superior dibandingkan dengan Burundi. Negara di Afrika Timur tersebut sudah lama terluka akibat dikoyak oleh perang dan genosida antar etnis menjadikan Burundi seperti negara di Afrika lainnya: kaya akan sumber daya, indah alamnya, namun jauh dari kemapanan. Tapi soal ranking FIFA, Burundi yang baru pertama kali lolos ke Piala Afrika 2019 lalu ternyata punya ranking yang lebih bagus dari FIFA yakni 141. Sejelek-jeleknya ranking Burundi di FIFA terjadi pada tahun 1998 di mana negara dengan kota terbesarnya bernama Bujumbura, menempati peringkat 160. Sementara Indonesia saat ini menempati ranking 151 FIFA. Hanya beda 9 saja dengan ranking terburuk Burundi. Maka dari itu, Indonesia wajib menang dalam dua laga melawan Burundi agar peringkat FIFA-nya bisa naik meski hanya satu peringkat saja. Dan walaupun kalah peringkat FIFA, nyatanya Indonesia bisa menang dengan skor cukup telak 3-1 saat menjamu Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Entah karena kualitas lawan yang kurang, atau lawan belum menurunkan pemain kuncinya, mungkin juga faktor kelelahan, namun ada beberapa catatan yang menarik bagi tim nasional dalam laga yang berlangsung pada Sabtu malam, 25 Maret 2023 tersebut. Yang pertama adalah masalah venue. Pada hari Sabtu memang kota Bekasi diguyur hujan seharian sehingga membuat kondisi lapangan menjadi buruk. Belum lagi lapangan juga habis dipakai untuk memperingati HUT kota Bekasi yang ke-26. Kondisi lapangan buruk bisa mengurangi kredibilitas Indonesia di mata dunia. Selain itu, lapangan yang buruk juga bisa membuat pemain cedera dan permainan juga tidak bisa mengalir. Kemudian masalah kebugaran. Kompetisi yang berjalan, meski sempat terhenti, namun kelihatan sekali pemain sudah terbiasa. Beda saat waktu bermain di Piala AFF tempo lalu. Nampak pemain masih mencari bentuk permainan karena kompetisi diliburkan. Bahkan Pratama Arhan yang masih belum mendapatkan debut bersama Tokyo Verdy nampak lebih siap pada laga melawan Burundi daripada saat AFF Cup lalu. Untuk pemain, trio Rizki Ridho, Jordi Amat, serta Elkan Baggot di jantung pertahanan terlihat sangat solid.Rizki Ridho menunjukkan kenapa dia menjadi salah satu buruan klub untuk musim depan. Jordi Amat seperti membalas kritikan publik saat dirinya memilih untuk bergabung bersama klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim. Sementara Elkan Baggot nampak sudah sembuh dari cedera dan siap memberikan 1000% bagi Timnas. Duet Rachmat Irianto dan Marc Klok di tengah sungguh solid. Salah satu faktornya adalah mereka bermain bersama di Persib Bandung. Rachmat Irianto nampak tenang sekali mendistribusikan bola. Sementara di depan, melihat penampilan Yacob Sayuri dan Stefano Lilipaly di sayap tampaknya menjadi alarm bagi Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri. Fano dan Yassa jauh lebih agile dan mobile ketimbang Witan-Egy. Selain itu, hadirnya Fano juga menambah kreativitas di depan. Khusus Fano, meski pada menit awal sempat kehilangan bola, namun pemain Borneo FC ini membuktikan jika memanggilnya kembali ke Timnas adalah tindakan tepat. Dendy Sulistyawan juga bermain bagus. Antisipasinya juga patut diacungi jempol. Terbukti gol kedua Timnas terjadi karena antisipasi Dendy terhadap bola hasil sepakan Rachmat Irianto. Tapi ada juga sedikit catatan yang membutuhkan perhatian. Kiper Syahrul Trisna yang bermain menggantikan Nadeo Argawinata sering kali salah posisi. Beruntung 3 bek di depannya cukup solid dan pemain Burundi jarang melakukan tembakan berbahaya ke gawangnya. Lalu ketika Rachmat Irianto ditarik dan digantikan Syahrian Abimanyu, aliran bola agak tersendat. Ini juga karena Syahrian Abimanyu bukan tipe pemain seperti Rachmat Irianto. Ramadhan Sananta juga masih belum nampak nyetel dengan skema pelatih Shin Tae-yong. Performa apiknya tertinggal di Parepare. Sementara bagi Riko Simanjuntak, seperti demam panggung. Tak ada giringan bola lincah yang biasa dia lakukan di Persija. Untuk pertandingan kedua melawan Burundi lagi pada 28 Maret mendatang, mungkin STY akan tetap mempertahankan Rizki Ridho, Jordi Amat, dan Elkan Baggot di belakang. Sementara di tengah Rachmat Irianto dan Marc Klok juga kemungkinan akan dipertahankan. Begitu juga dengan Fano dan Yassa. Mungkin STY akan merotasi kiper, wing back, serta striker.

Baca Juga