Sepakan

PSIS Semarang: Si Biru Yang Mengharu Biru 

140

Kini PSIS melorot ke peringkat ke-13 dengan 35 poin. Berjarak 4 poin dari PSS Sleman di peringkat ke-17.

Sebelumnya, PSIS selalu sesumbar mengejek musuh bebuyutan mereka, Persis Solo dengan kalimat “kami masih ada di atas kalian”. Kini lihat siapa yang di atas kalian. Ada apa dengan PSIS?

Padahal di awal musim mereka digadang-gadang akan menjadi pesaing serius dalam perebutan gelar juara musim ini.

Nyatanya dalam 5 laga awal, mereka hanya menang dua kali, imbang satu kali, dan kalah sekali. Bukan jalur calon juara.

Konflik internal sudah merebak sejak awal musim. Saling sindir antara dua pemilik saham terbesar di PSIS, Ebes Anto dan Yoyok Sukawi boleh dibilang menjadi salah satu biang keladi masalah.

Sebelum meninggalkan PSIS, Ebes Anto mendatangkan dua pemain asing yang pada musim lalu bermain gemilang untuk klubnya: Carlos Fortes dan Taisei Marukawa. 

Ebes Anto akhirnya pergi sebelum musim dimulai. Sementara Yoyok Sukawi lebih senang bernostalgia dengan masa lalu.

Entah apakah anggota DPR tersebut fans Liverpool atau Manchester United yang suka mengungkit masa lalu. Bedanya fans dua klub ini bernostalgia tentang kejayaan masa lalu. 

Menurut sebagian suporter PSIS, justru Ebes Anto yang lebih berperan besar dalam memajukan PSIS. Seperti membangun fasilitas latihan serta menyediakan bus untuk klub.

Kabarnya alasan Ebes Anto mengundurkan diri karena mau fokus dengan bisnis dan kecewa dengan batalnya rencana PSIS menjadi badan usaha go public. 

Namun ada pula sebagian suporter yang menyalahkan Ebes Anto karena merekrut pemain tanpa persetujuan pelatih.

Konflik juga terlihat dari enggan pulangnya Ian Gillan dari Skotlandia. Sebagian suporter juga akhirnya menyalahkan kekesalannya ke pelatih PSIS saat ini, Gilbert Agius. Menurut mereka, PSIS jadi semakin tidak jelas arahnya di tangan dia. 

Apapun itu, PSIS kini menatap 4 laga sisa. Apakah perlu PSIS w.o saja? 

Exit mobile version