“Joker-nya ga usah dipake ya”
Begitu biasanya saat akan bermain kartu remi. Entah memang tidak mengerti arti dari kartu joker atau bagaimana, yang pasti memang perlu ada kesepakatan dari para pemain soal penggunaan kartu joker saat akan bermain.
Namun mengingat sifat orang sini yang suka paham padahal tidak paham, jadi kesimpulannya ya memang tidak paham saja.
Dalam permainan kartu remi, biasanya fungsi kartu joker adalah sebagai penolong atau pembalik keadaan. Bahkan bisa membuat rencana lawan menjadi kacau.
Dalam sepakbola ada pemain yang punya sifat mirip dengan kartu joker. Dan di Liga 1, ada dua pemain yang menjadi kartu joker.
Uniknya, dua pemain ini datang dari Liga 2 dan masing-masing membela klub papan bawah untuk kemudian menyelamatkan klub tersebut dari kemalangan dan mengacaukan posisi klub lain di klasemen.
Mereka adalah Mohammad Khanafi dan Eksel Runtukahu.
Mohammad Khanafi adalah rekrutan Persik Kediri pada putaran kedua. Memulai karir sepakbolanya dengan bergabung ke Sekolah Sepakbola (SSB) Bayern Muning di kampungnya, Khanafi kemudian mulai dikenal di sekitaran Jawa Timur. Khanafi kemudian bergabung bersama Persedikab dibawah asuhan Tony Ho pada 2018.
Khanafi lantas didapuk sebagai kapten Persedikab hingga akhirnya datang tawaran dari Persik Kediri pada putaran kedua musim ini.
Khanafi memang direkrut sebagai pemain pelapis dan lebih sering dimainkan oleh pelatih Divaldo Alves dari bangku cadangan. Namun, perannya benar-benar mirip kartu joker.
Khanafi berhasil mencetak dua gol dengan hanya 16 menit bermain saat Persik Kediri menghancurkan RANS Nusantara 5-1.
Khanafi bahkan dua kali mencetak gol penentu kemenangan bagi Persik Kediri saat mengalahkan Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Gol-nya masing-masing ke gawang Persib dan Persija, bukan hanya membawa kemenangan bagi timnya, tapi juga mengacaukan perjalanan dua klub tersebut dalam perburuan gelar juara.
Khanafi baru tampil sebanyak 9 kali dan mencetak 4 gol dengan jumlah menit bermain hanya sebanyak 159 menit.
