Sepakan

Pratama Arhan & Lemparan Jauh Tak Berguna

1500
×

Pratama Arhan & Lemparan Jauh Tak Berguna

Sebarkan artikel ini
Lemparan Jauh Pratama Arhan
Twitter/TokyoVerdySTAFF

Di tengah riak-riak gelora sepak bola nasional, , si “orang gila dari tepi lapangan” – julukan yang disematkan media Argentina La Nacion atas aksi lemparan jauhnya saat melawan Argentina – kian terjebak dalam pusaran takdir yang tak kunjung berpihak padanya di .

Meskipun telah membuktikan kemampuannya di klub kasta 2 Jepang tersebut saat satu lemparannya berhasil menciptakan gol bunuh diri dan mengantarkan Tokyo Verdy menang 2-1 atas Thespakusatsu Gunma di Piala Kaisar Jepang – Emperor Cup, Arhan terus terpinggirkan dan tak diberikan kesempatan bermain reguler oleh klub yang kini ia bela sepenuh hati.

Pratama Arhan seorang bocah asal desa miskin Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora itu mulai berlatih sepakbola di lapangan alun-alun desa. Arhan kemudian bergabung bersama SSB Mustika Blora sebelum akhirnya direkrut oleh PSIS junior.

Arhan kemudian mencuri perhatian di Piala Menpora yang mampu mencetak gol dari tendangan bebas dan menyumbang satu assist saat melawan Arema, hal itu yang membuat Shin Tae-yong tertarik untuk memanggilnya bergabung dengan revolusi skuad muda .

Setelahnya Pratama Arhan terus menjadi sorotan, lemparan jauhnya meluncur deras melintasi angkasa, mengancam pertahanan lawan layaknya roket yang tak tertahankan. Tapi tak hanya itu, buah tangannya pun terlihat saat berhasil membentuk assist cantik melalui lemparan ajaibnya.

Lemparan Pratama Arhan yang berujung assist dimulai diperkenalkan saat menahan imbang 1-1 Qatar U-19 pada tahun 2020 dan terus berlanjut sampai saat ini.

Bagi Arhan teknik lemparan jauh bak roket tersebut merupakan proses eksperimennya sendiri yang sudah diasah sejak tahun 2017.

“Saya melatih sendiri lemparan itu (lemparan roket) dan saya sudah melakukannya sejak tahun 2017” kenang Arhan.

Namun, dalam kisah sepak bola, begitu sering kejayaan dalam tim nasional tak selaras dengan kehidupan realita di klub. Arhan menyaksikan dirinya duduk di tempat dingin di samping lapangan atau tak jarang bahkan absen dari skuad utama Tokyo Verdy.