TIMNAS.CO – Liga Super Indonesia (ISL) 2009-2010 bisa dibilang musimnya bagi Arema Indonesia. Dalam musim kedua format baru liga Indonesia tersebut, Singo Edan berhasil keluar sebagai juara dengan raihan poin 73 tak mampu dikejar oleh pesaing terdekat sekaligus juara bertahan, Persipura Jayapura.
Saat itu Arema banyak dihuni oleh pemain muda. Bahkan untuk posisi kiper, Arema diperkuat oleh Kurnia Meiga yang baru berusia 20 tahun dan Aji Saka yang baru 19 tahun.
Juga ada Dendi Santoso, Ahmad Bustomi, serta Juan Revi. Pemain-pemain muda tersebut ditopang oleh pemain-pemain asing senior seperti Pierre Njanka, Roman Chmelo, serta striker tajam asal Singapura, Noh Alam Shah.
Dengan materi pemain yang bagus, ditambah racikan strategi dari pelatih Robert Alberts, Arema hampir tak pernah kesulitan menghadapi lawan-lawannya. Namun hanya ada satu tim yang berhasil mengalahkan Arema di musim itu secara kandang dan tandang.
Adalah Persiba Balikpapan, tim yang berjuluk “Selicin Minyak” itu memang benar-benar licin di ISL musim 2009-2010.
Setelah pada musim sebelumnya ada Persiwa Wamena yang membuat kejutan setelah menjadi runner-up, kali ini gantian Persiba Balikpapan yang ikut meramaikan persaingan.
Persiba Balikpapan sendiri statusnya adalah tim promosi pada musim 2009-2010.
Persiba Balikpapan saat itu diperkuat oleh I Made Wirawan, Mijo Dadic, Robertino Pugliara, Hendro Siswanto, Julio Lopez, striker senior Timnas Gendut Doni, Serta Feri Ariawan. Nama terakhir inilah yang memberi luka bagi Arema Indonesia.
Pada pertemuan pertama di Stadion Kanjuruhan, Persiba Balikpapan berhasil mempermalukan Arema Indonesia di depan pendukungnya sendiri.
Pertandingan yang digelar tanggal 24 Januari 2010, Feri Ariawan berhasil mencetak dua gol ke gawang Arema. Laga berakhir 2-1. Kekalahan itu juga menjadi satu-satunya kekalahan bagi Arema Indonesia di kandang sendiri.
Pada pertemuan kedua tangga 14 Februari 2010, gantian Persiba Balikpapan yang menjamu Arema Indonesia di Stadion Parikesit, Balikpapan. Arema kalah 1-0 atas tuan rumah. Gol kembali dicetak oleh Feri Ariawan.
