TIMNAS.CO – Tanggal 18 Februari 2023 kemarin, setelah melakukan rapat dengan Exco PSSI, menghasilkan beberapa keputusan dalam menatap era baru PSSI 2023-2027.
Pembentukan Komite ad hoc Infrastruktur dan Komite ad hoc Suporter lumayan disambut hangat oleh publik.
Tapi ada satu lagi keputusan yang membuat publik tercengang dan memunculkan keraguan jika PSSI era Erick Thohir ini akan berbeda serta mendatangkan angin segar bagi perkembangan sepakbola Indonesia.
Nyatanya, publik seperti dibawa kembali ke masa lalu saat PSSI mengumumkan akan menghidupkan kembali Badan Tim Nasional yang dibekukan sejak 2015 silam.
Bagi publik, Badan Tim Nasional atau BTN tidak ada gunanya dan juga merupakan salah satu pembawa petaka kisruh di PSSI yang membuat Timnas makin berantakan.
BTN sebenarnya bukan hal yang baru dalam tubuh PSSI. Badan independen yang mengurus segala urusan dan keperluan Timnas seperti mengangkat pelatih, membuat program bagi Timnas, mengatur laga persahabatan dan lain-lain ini pernah dipimpin oleh Rahim Soekasah yang Dalam kepemimpinannya, Timnas gagal total.
Diawali dengan gagalnya Timnas U-19 lolos dari kualifikasi Piala Asia U-19, lalu Timnas U-23 yang menjadi juru kunci Grup B SEA GAmes 2009 di Laos. Dan puncaknya adalah putusnya tradisi Timnas yang selalu tampil pada Piala Asia sejak 1996.
Lalu saat era PSSI di bawah Djohar Arifin dimulai, PSSI kembali membentuk BTN. Kali ini ketuanya adalah Isran Noor. Penunjukkan Isran Noor saja sudah menjadi sorotan karena saat itu Isran Noor juga menjabat sebagai Bupati Kutai Timur dianggap tidak akan punya waktu untuk mengurus Timnas.
Kemudian pada 7 Februari 2013, BTN yang disetujui PSSI, menunjuk pelatih Argentina Luis Manuel Blanco sebagai pelatih Timnas senior dan Timnas U-23 untuk menghadapi SEA GAmes 2013.
Penunjukan Luis Manuel Blanco ini membuat publik bingung. Bukan apa-apa, kiprah Luis Manuel Blanco masih sangat kurang jelas. Selain itu pemilihan Manuel Blanco dinilai tanpa melalui rapat Exco.
Sementara, Exco PSSI masih menganggap Nil Maizar sebagai pelatih Timnas yang sah. Polemik terjadi. Pemain pun menjadi bingung atas masalah ini.