Sepakan

Mengungkap Fakta Kontroversi: Pesepakbola dan Lingkaran Jerat Narkoba

115
×

Mengungkap Fakta Kontroversi: Pesepakbola dan Lingkaran Jerat Narkoba

Sebarkan artikel ini
Pesepakbola dan Lingkaran Narkoba
tangkapan layar Youtube Sport77

Dan pernah ada pernyataan dari adik mantan pemain Timnas, Yusuf Ekodono yang bernama Cukup Ageng pada tahun 2013. Saat itu dirinya diciduk polisi bersama pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan dan dua suporter PSIS Semarang saat pesta sabu di sebuah hotel di Semarang.

Menurut pengakuan Cukup Ageng, dirinya sudah lama menjadi penyuplai sabu kepada pesepak bola. Salah satu nama yang kemudian terseret adalah Achmad Kurniawan, kiper Arema FC yang kini sudah Almarhum.

Dan yang cukup menyita perhatian publik adalah pada 2020 dimana polisi menciduk mantan pemain Persela Lamongan, Eko Susan Indarto dan pemain Liga 2, Choirun Nasirin karena terlibat kasus kepemilikan narkoba jenis sabu sebanyak 5 kg.

Selain mereka, turut ditangkap juga Dedi Manik yang merupakan mantan wasit dan pengurus Asosiasi Kota PSSI Jakarta Utara.

Dedi Manik sendiri sudah divonis 20 tahun penjara sementara Eko Susan Indarto dan Choirun Nasirin 12 tahun penjara.

Masih ingat bagaimana dulu Shin Tae-yong mencoret Serdy Ephy Fano dan Ahmad Afhridrizal dari pemusatan latihan Timnas U-19 tahun 2020 lalu lantaran keduanya telat datang latihan karena semalam asik dugem.

Dugem sendiri memang sangat dekat dengan narkoba. Shin Tae-yong melakukan tindakan preventif. Kini nama dua pemain itu hilang dari peredaran. 

Narkotika memang bisa menjerat siapa saja. Tak terkecuali pesepakbola. Secara medis, memang penggunaan obat dapat meningkatkan stamina serta konsentrasi juga sugesti.

Selain itu pesepakbola juga butuh pelarian dari kepenatan rutinitas. Dan ada juga yang karena tergiur dengan uang.