Sepakan

Kontroversi Kuota Pemain Naturalisasi di Liga Indonesia: Perlakuan Diskriminatif atau Langkah Maju?

87
Polemik kuota pemain naturalisasi

Terasa kurang sedap rasanya jika suatu peraturan yang ditetapkan di Indonesia tidak memunculkan polemik.

Dari Undang-Undang Cipta Kerja hingga Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2022 yang akan melarang penjualan rokok ketengan.

Seperti pertunjukan dangdut dengan goyangan. Ada yang pro dan ada yang kontra.

Terakhir, yang cukup ramai adalah soal masalah regulasi baru untuk kompetisi Liga Indonesia 2023-2024. Masalah salary cap, jadi polemik. Kuota pemain asing 4+1, jadi polemik juga.

Namun yang sedang ramai dibicarakan saat ini adalah mengenai kuota yang dalam regulasi baru akan dibatasi menjadi hanya 2 orang pemain saja.

Sebelumnya memang tak ada batasan mengenai kuota pemain naturalisasi dalam setiap klub.

Kontan saja, regulasi baru ini disambut sindiran oleh beberapa pemain naturalisasi. Stefano Lilipaly, Marc Klok, Ilija Spasojevic, Alberto Goncalves, Victor Igbonefo, hingga Herman Dzumafo ramai-ramai menyindir regulasi baru ini di akun media sosial mereka.

Komentarnya bermacam-macam, namun satu suara dan satu kesimpulan: pemain naturalisasi merasa mendapat perlakuan diskriminatif dari otoritas tertinggi yang mengurusi sepakbola di negara ini.

Bagaimana bisa seorang yang sudah mendapatkan status sebagai WNI, tiba-tiba diperlakukan sebagai orang asing?

Jauh sebelum regulasi ini dibuat, masalah naturalisasi sudah menimbulkan goro-goro sepakbola nasional.

Sebagian menganggap naturalisasi bisa mengangkat prestasi Timnas. Sebagian lagi menganggap naturalisasi hanya solusi instan dan bisa mematikan potensi pemain lokal.

Saat gelaran Piala AFF 2010, Cristian Gonzales yang berstatus pemain naturalisasi, langsung menunjukkan kelasnya. Dan yang ditakutkan terjadi. menganggap naturalisasi adalah solusi instan prestasi Timnas.

Tonnie Cusell, Ruben Wuarbanaran,dan Jhon van Beukering adalah contoh nyata naturalisasi asal-asalan.

Kita bahkan tidak tahu bagaimana kabar mereka sekarang tanpa mengetik nama mereka di mesin pencari Google.

Seakan tak kapok, tahun 2020 muncul lagi kabar soal naturalisasi 5 pemain muda Brasil antah berantah untuk membela Timnas. Kini kabar mereka hilang ditelan bumi.

Exit mobile version