Kamboja telah menghabiskan lebih dari 1 juta Dollar Amerika Serikat untuk pembangunan fasilitas.
Bandingkan dengan Indonesia yang sejak 2016 menerima 8 juta Dollar Amerika Serikat namun nihil pengeluaran untuk fasilitas.
Jepang saja yang fasilitas sepak bolanya komplit, menghabiskan 2 juta Dollar Amerika Serikat untuk fasilitas.
Selain soal rumput, suporter juga takjub dengan kualitas broadcast yang memang patut diacungi jempol. Pengambilan gambar yang rapi, tayangan ulang yang tidak terlambat, hingga kualitas warna yang mumpuni.
Bandingkan dengan kualitas broadcast di tanah air yang dibilang bagus tidak, seadanya juga tidak. Setengah-setengah memang sudah jadi tabiat budaya kita.
Dan ingat, secara ekonomi Kamboja masih di bawah Indonesia. Namun Kamboja berhasil pelan-pelan memperbaiki kualitas sepak bolanya agar dapat mengejar negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau.
