Sepakan

Hendri Mulyadi dan Aksi Pitch Invasion 

538
×

Hendri Mulyadi dan Aksi Pitch Invasion 

Sebarkan artikel ini
Hendri Mulyadi Pitch Invasion
AFP PHOTO/Bay ISMOYO

Tapi apa yang dilakukan oleh di Stadion Utama GBK pada 6 Januari 2010 malah mengundang simpati dan mengobarkan semangat untuk menuntut perubahan sepak bola Indonesia.

Saat itu yang dilatih oleh Benny Dollo menjamu Oman dalam laga terakhir kualifikasi Piala Asia 2011. Timnas Indonesia hanya meraih dua kali imbang dan dua kali kalah. Jika kalah, maka asa Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Asia kandas.

Sayangnya, Timnas Indonesia kemudian tertinggal 1-2 dari Oman pada babak kedua setelah Boaz Solossa mampu menyamakan kedudukan. Situasi tegang.

Tiba-tiba ada sesosok yang berlari di lapangan mengenakan jersi Timnas Indonesia, scarf, dan celana jeans. Jelas bukan pemain ataupun ofisial.

Sosok tersebut merebut bola di pinggir lapangan. Benny Dollo dan Boaz Solossa berusaha menghentikan namun laju sosok tersebut begitu cepat.

Hingga akhirnya sosok tersebut tiba di depan gawang Oman yang dikawal oleh penjaga gawang Wigan Athletics, Ali Al-Habsyi.

Ali Al-Habsyi tidak menghentikan sosok tersebut, bahkan tersenyum, menantang untuk bisa menjebol gawangnya. 

Sayangnya, tendangan sosok yang menginvasi lapangan tepat mengarah ke arah Ali Al-Habsyi. Si penginvasi langsung disergap pihak keamanan dan langsung digiring keluar.

Sosok tersebut bernama Hendri Mulyadi. Dia datang bersama dua orang temannya jauh-jauh dari Cikarang. Tujuannya hanya satu: mendukung langsung Timnas Indonesia.

Tapi apa yang dilihatnya di lapangan sangat berbeda. Tidak ada gairah. Hendri Mulyadi merasa tidak bisa sepak bola begini terus-terusan. 

Dirinya memang tidak ada niat untuk menjadi pitch invader atau mencari ketenaran. Dia mewakili jutaan pecinta bola tanah air yang menginginkan perubahan dalam sepak bola Indonesia.

Aksinya lantas mendapatkan dukungan. Akun Instagram fan page di Facebook kemudian tiba-tiba muncul dan memberi dukungan agar Hendri Mulyadi diangkat menjadi Ketua Umum PSSI yang baru. 

Saat itu memang sebagian besar pecinta sepak bola tanah air sudah benar-benar muak dengan PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid.