Ada yang menarik soal jersey Timnas. saat akan berlaga di ajang Piala Asia 2004 di Tiongkok, Timnas tidak mendapatkan pasokan jersey dari distributor.
Saat itu asisten manajer Timnas, Ghazali, yang juga punya pabrik garmen akhirnya menjadi pemasok untuk jersey Timnas.
Sayangnya, desain jersey buatannya malah mendapat cibiran. Logo Garuda yang dicetak di bagian dada dinilai terlalu besar.
Tapi siapa sangka, dengan jersey yang katanya norak tersebut, Timnas mencatatkan sejarah dengan mengalahkan Qatar dalam pertandingan pembuka di Grup A.
Indonesia berhasil mengalahkan Qatar dengan skor 2-1 lewat gol dari Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman. Kemenangan atas Qatar menjadi kemenangan pertama Timnas Indonesia di Piala Asia.
Jersey norak tersebut juga rupanya mendatangkan rezeki lain. Menyambut Piala AFF 2004, akhirnya Indonesia mendapatkan sponsor dengan Adidas dengan nilai kontrak lumayan dengan durasi dua tahun. Namun pemasarannya belum terlalu masif.
Yang paling diingat adalah saat itu Adidas memasang iklan di media cetak dengan gambar telapak-telapak kaki macan karena Piala AFF waktu itu masih bernama Piala Tiger.
Di bawah telapak kaki macan itu ada bendera negara peserta Piala AFF. Pada bagian telapak kaki macan Indonesia, ada logo Adidas. Tagline-nya kalau tidak salah: “Maaf, Hanya Jejak Kami yang Berbeda”.
Pada Asian Games 2006 di Qatar ada cerita lain lagi. Pasokan jersey terlambat datang dari Jakarta. Sementara Timnas harus bermain.
Maka dibelilah jersey Puma kemudian tinggal ditambah logo Garuda untuk kemudian dipakai oleh Agus Indra dkk tampil di lapangan.
Timnas Indonesia kemudian mendapatkan sponsor dari raksasa apparel olahraga lagi pada ajang Piala Asia 2007. Kali ini marketingnya sangat masif.
Di jalan-jalan utama ibu kota penggawa Timnas seperti Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, dan Elie Aiboy nampang di billboard raksasa mengenakan jersey terbaru Timnas keluar perusahaan asal Oregon dengan tagline “Ini Kandang Kita”.
Cukup lama juga Nike menjadi sponsor untuk Timnas. Hingga tahun 2019. Pada Asian Games 2018, Indonesia memakai produk apparel Tiongkok, Li Ning.
