Jika bukan karena kasus pembunuhan Kim Jong-nam, yang merupakan kakak tiri dari Supreme Leader alias Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un pada pada 13 Februari 2017 lalu di Malaysia dan melibatkan pekerja migran bernama Siti Aisyah.
Mungkin orang Indonesia yang rata-rata sok tahu ini tidak akan sadar jika Indonesia ternyata punya hubungan diplomatik dengan Korea Utara.
Di alam pikiran orang Indonesia, mana mungkin negara ini punya hubungan dengan negara yang mencuci otak penduduknya.
Selain itu, Korea Utara dikenal sebagai negara miskin yang saking miskinnya, warga di sana sampai harus menggunakan kotoran manusia sebagai pupuk.
Dan orang Indonesia terutama orang Jakarta kaget dan baru tahu jika di Jakarta ada restoran bernama Pyongyang yang kabarnya merupakan tempat berkumpulnya intelijen Korea Utara.
Setelah kasus pembunuhan Kim Jong-nam, restoran tersebut tutup.
Tapi nyatanya memang Indonesia punya hubungan dengan Korea Utara. Kedua negara merupakan anggota Non-Blok.
Korea Utara punya kedutaan yang berdiri kokoh di ujung jalan Rasuna Said, Jakarta. Begitu pun ada KBRI di Pyongyang.
Bahkan Presiden Soekarno memberikan nama sebuah anggrek Makassar dengan nama Kimilsungia sebagai simbol persahabatan abadi kedua negara.
Saat itu Kim Il-sung terpesona dengan keindahan anggrek berwarna violet sewaktu berkunjung ke Kebun Raya Bogor tahun 1965.
Pada 2020, Presiden Joko Widodo dan Kim Jong-un saling bertukar ucapan.
Produk-produk Indonesia, terutama makanan ringan dan mie instan menjadi primadona di pasar Korea Utara. Meski memang hanya segelintir orang saja yang mampu membelinya.
Dan pada September 2023 nanti, kedua negara akan bertemu lewat sepak bola.
Timnas Indonesia U-23 yang akan ditangani oleh Indra Sjafri mendapatkan undian satu grup dengan Korea Utara pada ajang Asian Games 2023 di Hangzhou nanti.
Korea Utara sendiri termasuk tim kuat di Asia. Untuk ajang Asian Games saja, Korea Utara berhasil menyabet medali emas pada Asian Games 1978 di Thailand dan medali perak pada Asian Games 1990 di Tiongkok.
