Sepakan

Boaz Solossa: Karir Gemilang yang Tak Pernah Pudar Meski Gagal di SEA Games 2009

178
×

Boaz Solossa: Karir Gemilang yang Tak Pernah Pudar Meski Gagal di SEA Games 2009

Sebarkan artikel ini
Prestasi Boaz Solossa
Foto/REUTERS/Beawiharta

Sebab Alfredo Bica adalah pelatih proyek ambisius, namun gagal total, SAD Uruguay. Badan Tim Nasional (BTN) saat itu memang menjalankan praktik nepotisme seperti adanya pemain titipan dan lain sebagainya.

Pemanggilan Boaz sendiri adalah untuk mempertajam lini depan Timnas U-23 yang saat itu diisi oleh pemain muda seperti Yongki Aribowo, Engelbert Sani, Andika Yudistira, serta Dendi Santoso.

Namun karena minimnya persiapan serta laga uji coba, Boaz tidak nyetel dengan pemain lain serta skema yang diterapkan oleh Alfredo Bica.

Indonesia sendiri menempati Grup B yang hanya diisi oleh Singapura, tuan rumah Laos, serta Myanmar. Di atas kertas, harusnya Indonesia mampu lolos ke babak semifinal.

Nyatanya tidak. Dalam laga pertama Indonesia harus bersusah payah menahan imbang Singapura dengan skor 2-2.

Dan laga kedua, secara mengejutkan Indonesia kalah 0-2 atas tuan rumah Laos yang dilatih oleh Alfred Riedl. Dan dalam laga pamungkas, Indonesia kalah 1-3 dari Myanmar.

Indonesia menempati posisi buncit. Hanya satu poin, memasukkan tiga gol dan kemasukan 7 gol.

Tidak ada gol dari Boaz. Gol Indonesia kedua dicetak oleh Stevie Bonsapia dan satu oleh Rendy Siregar. Dan keduanya bukan pemain depan.

2009 menjadi prestasi terburuk Timnas dan juga prestasi terburuk Boaz bersama Timnas.

Namun setelah ajang tersebut, nama Boaz-lah yang tetap harum. Sementara nama lainnya hilang ditelan bumi. Bahkan Andika Yudistira ditangkap polisi karena kasus kepemilikan tiga butir pil ekstasi.