Sepakan

Benci & Cinta, Selamat Ulang Tahun Bambang Pamungkas 

260
×

Benci & Cinta, Selamat Ulang Tahun Bambang Pamungkas 

Sebarkan artikel ini
Selamat Ulang Tahun Bambang Pamungkas
instagram/bepe20

Jika membahas siapakah yang pantas disebut sebagai penyerang Timnas Indonesia terbaik pada era modern, mungkin pilihan akan mengerucut pada tiga nama: Kurniawan Dwi Julianto, , Boaz Solossa.

Ketiganya sama-sama sudah mengorbit saat masih belia. Ketiganya pernah merasakan gelar juara Liga Indonesia bersama klubnya. Ketiganya juga pernah meraih banyak penghargaan individu. Dan ketiganya sama-sama belum pernah memberikan satupun gelar bagi Timnas Indonesia.

Bicara soal loyalitas, Boaz Solossa dan Bambang Pamungkas jauh lebih loyal dibandingkan dengan Kurniawan yang kerap gonta-ganti klub. Akibatnya, hanya Kurniawan yang pernah merasakan gelar juara di dua klub berbeda: PSM Makassar dan Persebaya Surabaya.

Soal teknik, Kurniawan dan Boaz Solossa jauh lebih unggul dibanding Bambang Pamungkas. Namun hanya Bambang Pamungkas yang pernah merasakan gelar saat membela klub luar. Yakni sewaktu membela Selangor.

Catatan gol Kurniawan dan Bambang Pamungkas bersama Timnas Indonesia jauh lebih unggul daripada Boaz. Ini terpengaruh oleh faktor posisi Boaz yang bermain lebih melebar dan cedera yang dialami Boaz ketika membela Timnas Indonesia.

Masalah gaya hidup, ketiga pemain ini berbeda. Kurniawan dan Bambang Pamungkas menikmati status sebagai selebriti. Meski dalam urusan ini, Bambang Pamungkas selangkah lebih di depan. Sementara Boaz lebih fokus pada urusan keluarga dan sepak bola 

Namun jika bicara soal haters, Bambang Pamungkas lebih banyak pembencinya dibandingkan dengan Kurniawan ataupun Boaz.

Banyak yang heran kenapa Bambang Pamungkas selalu dipanggil Timnas Indonesia. Secara teknis dia tidak bagus-bagus amat. Baik finishing, first touch, ataupun dribbling, Boaz atau Kurniawan jauh lebih yahud.

Apalagi di akhir-akhir karirnya bersama Timnas Indonesia. Bagi sebagian suporter Bambang Pamungkas hanya bisa geleng-geleng kepala. 

Loyalitasnya terhadap juga menjadi alasan kebencian yang mendukung klub rival. Pernah saat Timnas Indonesia bermain di Stadion Si Jalak Harupat, yel-yel hinaan terhadap Bambang Pamungkas dikumandangkan oleh para oknum suporter klub rival.