Sepakan

Apakah Pujian Thomas Doll Ke Pemain Lokal Sekadar Lip Service?

543
Pujian Thomas Doll ke Pemain Lokal
Dok Persija

Pelatih asal Jerman, melontarkan pujian untuk para pemain lokal Indonesia yang bertarung di Liga 1.

Padahal sewaktu awal kedatangannya, mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut agak skeptis dengan sepak bola Indonesia.

Sebuah hal yang wajar mengingat sepak bola Indonesia jarang mendapatkan sorotan.

Dan pandangan skeptis Thomas Doll terhadap sepak bola Indonesia sebenarnya sudah dibawanya saat membesut Borussia Dortmund ketika menghadapi “Liga Indonesia Selection” pada 2007 lalu dengan menginstruksikan para pemainnya agar tidak terlalu ngoyo.

Namun kini pandangan skeptis Thomas Doll terhadap sepak bola Indonesia, terutama pemain lokal jadi semakin terbuka.

Thomas Doll bahkan tidak ragu untuk memainkan pemain muda sebagai tulang punggung Persija.

Menurut Thomas Doll, ada beberapa pemain lokal yang layak untuk tampil di kasta kedua Jerman.

Apakah pendapat Thomas Doll adalah sebuah pendapat yang memang mendasar dan bisa dipertanggung jawabkan?

Atau Thomas Doll hanya sekedar lip service saja mengingat saat ini PSSI sendiri tengah melakukan kerjasama dengan DFB termasuk rencana PSSI untuk merekrut Direktur Teknik dari Jerman?

Kasta kedua Bundesliga Jerman atau yang lebih dikenal dengan nama 2 Bundesliga (Zweite Bundesliga) secara atmosfer dan gaya permainan agak sedikit berbeda dengan Bundesliga.

Jika Bundesliga kini sudah mulai “tercerahkan” dengan masuknya pemain-pemain asing yang mengandalkan skill, serta pelatih-pelatih internasional yang menerapkan gaya bermain berbeda, 2 Bundesliga masih kental dengan gaya bermain yang “Jerman Banget”.

Menurut data, 2 Bundesliga musim 2022-2023 tercatat ada 9 pemain Jepang, 3 pemain Australia, dan 2 pemain Filipina kelahiran Jerman. 

Pemain Jepang cukup lumayan banyak karena 2 Bundesliga sangat mengutamakan permainan fisik yang luar biasa. 

Pemain dari Jepang tentunya sudah dikenal mempunyai determinasi yang luar biasa. Meski secara fisik agak kurang, namun pemain dari Jepang bisa menutupinya dengan disiplin tinggi baik di dalam maupun luar lapangan.

Exit mobile version